Jakarta dan Bali Jadi Lokasi Uji Coba Motor Listrik

Pemerintah terus menggalakkan penggunaan motor listrik di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 20:48 WIB
Bagaimana Gesits Mengolah Limbah Baterai Bekasnya? (Arief A / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan melakukan uji coba motor listrik di Jakarta dan Bali. Hal tersebut menyusul setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai Untuk Transportasi Jalan.

Dia mengatakan, sebelum melakukan uji coba pemerintah akan terlebih dahulu memastikan produksi motor listrik cukup untuk memenuhi permintaan pasar. "Motor mau didorong di Jakarta dan Bali saat ini sedang cek kapasitas produksi. Kalau dorong, kapasitas terbatas, enggak ngejar," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Airlangga melanjutkan, hingga kini sudah ada beberapa perusahaan dalam negeri yang memproduksi motor listrik. Pertama, Viar Motor Indonesia di Semarang, Jawa Tengah. Kedua, PT Gesits Technologies Indo di Jakarta.

"Jadi lihat kapasitas produksi. Kalau sekarang motor kan sudah di produksi di VIAR semarang. Kemudian di produksi di Gesits. Nanti kita lihat juga tapi volumenya kan belum besar, jadi nanti dipetakan dulu," paparnya.

 


Kelebihan

Motor listrik Easy Go (ECGO) Bike II di pajang dalam pameran GIIAS 2019, ICE BSD Tangerang, Sabtu (27/7/2019). Motor yang dilengkapi dengan Battery Management System (BMS) dilengkapi GPS yang akan memberitakan real time lokasi dan tracking lokasi pergerakan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, Pemerintah terus menggalakkan penggunaan motor listrik di Indonesia. Banyak kelebihan yang ditawarkan melalui penggunaan kendaraan roda dua dengan bahan bakar listrik tersebut, salah satunya hemat biaya bahan bakar.

General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Ikhsan Asaad, mengatakan biaya penggunaan motor berbahan bakar listrik jauh lebih murah daripada motor berbahan bakar minyak.

"Jauh lebih murah ya, dicas 3 kWh jarak tempuh bisa sampai 70 km. Jadi 3 kwh harganya Rp 5.000 untuk 70 km. Coba bayangkan kalau pakai kendaraan biasa, itu mungkin sudah Rp 20.000 untuk sekitar 3 liter minyak," ujar Ikhsan.

Ikhsan berharap masyarakat dapat menggunakan motor listrik secara luas. Dia juga menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir tidak ada stasiun pengisian bahan bakar listrik, karena pemerintah terus membangun infrastruktur SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) di Indonesia.

"Saya harap sih makin banyak yang gunakan motor listrik ini ya. Jadi kita tekankan juga, tidak perlu khawatir tidak ada SPLU. Tahun ini di Indonesia sudah ada 1.000, di Jakarta 700. Kita akan terus bangun infrastruktur nya supaya bisa ngecas di mana saja," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya