Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy memaparkan hasil evaluasi jalannya Pemilu 2019. Menjabat sebagai Kasatgas Nusantara Polri, pada saat itu, Eddy mengaku masih banyak hal yang perlu dievaluasi untuk pesta demokrasi periode selanjutnya.
"Sampai dengan 2019 ini mungkin ada kekurangan, kita perbaiki. Apakah dalam regulasi, dalam pelaksanaan dan lain sebagainya. Masing-masing stake holders pasti akan mengevaluasi," kata Eddy dalam pemaparannya dalam acara Simposium Demokrasi Indonesia yang diadakan oleh Ketua Umum PP Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Advertisement
Evaluasi dilakukan Polri, lanjut Eddy, diharapkan menghasilkan Pemilu yang sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat dan selaras dengan nafas demokrasi di Indonesia.
Secara pribadi, Eddy menilai, giat pengamanan selama pesta demokrasi masih memiliki kendala karena kurangnya jumlah personel. Namun tentu ke depan, lanjut Eddy, terkait dengan pemilu lebih melihat potensi yang menjadi gangguan.
"Isu-isu yang berkait, isu sensitif perlu kita jaga sekali. Karena ini berbahaya terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Ini kita minimalisir. Tidak tugas Polri sendiri, tapi juga masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, termasuk media," jelas Eddy.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Terpecah karena Pemilu
Eddy berharap, kepada para peserta simposium yang mayoritas anak muda, agar dapat menjadi sarana penggerak yang lebih baik untuk pesta demokrasi di masa depan.
Karena menurut jenderal bintang dua ini, Pemilu hanyalah alat memilih pemimpin bangsa, memilih anggota legislatif. Karenanya jangan sampai bangsa terpecah hanya karena Pemilu.
"Kita berharap pemilu ini yang dapat memilih pemimpin bangsa, dan legislatif itu bisa menjadi persatuan kesatuan bangsa yang makin kuat ke depanya," pungkas Eddy.
Advertisement