Liputan6.com, Shanghai - Media sosial China tengah diributkan dengan penemuan T-Shirt yang dijual di situs Amazon.com pada Kamis 15 Agustus, bertuliskan slogan-slogan yang mendukung anti-pemerintah demonstran di Hong Kong.
Pencarian dengan tagar "T-Shirt Amazon" masuk dalam lima besar pencarian paling populer di situs Weibo, demikian seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/8/2019).
Advertisement
Sebuah tabloid, People's Daily menuliskan bahwa banyak pengguna internet di Tiongkok banyak menemukan T-Shirt bertuliskan "Free Hong Kong Democracy Now" atau "Hong Kong is Not China", dan lain-lain.
Banyak para pengguna internet yang menyatakan bahwa situs ini tidak sensitif dengan keadaan orang-orang Tiongkok, mereka berkomentar "Amazon sudah meninggalkan China, kan? kita harus memberi pelajaran perusahaan ini."
Perwakilan Amazon sejauh ini belum memberikan klarifikasi atau kejelasan mengenai kasus tersebut, walau beberapa kantor berita sudah meminta perusahaan itu untuk berkomentar.
Beberapa Merek Mewah yang juga Meminta Maaf
Demonstrasi Hong Kong ini memang menarik perhatian dunia sehingga banyak media yang memberikan sorotan khusus pada peristiwa ini. Demonstrasinya hingga kini telah memasuki minggu ke-10.
Selain itu, beberapa selebritas dari Tiongkok juga harus memutuskan hubungan dengan sejumlah label mode minggu ini. Hal ini terjadi setelah para pengguna internet menunjukan bahwa pakaian pada label-label tersebut mengeluarkan pakaian yang merujuk pada Hong Kong dan Taiwan sebagai Negara dan bukan bagian dari Republik China.
Versace, Calvin Klein, dan beberapa merek lainnya mengeluarkan permintaan maaf kepada publik secara online, baik di akun media sosial basis China atau di luar nergi mereka.
Bahkan, sebuah merek bernama Coach menarik salah satu koleksi baju mereka yang menyiratkan Taiwan adalah entitas yang berbeda dengan China. Pada Mei 2018, mereka mengatakan telah menemukan "ketidakseriusan" dalam pembuatan baju tersebut.
Reporter: Windy Febriana
Advertisement