Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur segera membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Krian. Hal ini untuk mengurangi beban RSUD Sidoarjo dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menuturkan, RSUD Sidoarjo yang berada di Jalan Mojopahit mengalami kenaikan jumlah pengunjung sekitar 1.200-1.300 pasien setiap hari. Rumah sakit kelas B ini alami kenaikan pengunjung sejak diberlakukannya BPJS pada 2014.
Ia menuturkan, jumlah pasien itu diperkirakan terus meningkat karena RSUD Sidoarjo merupakan rumah sakit rujukan daerah sekitar antara lain rujukan dari Pasuruan dan Mojokerto.
"Pada tahun 2015, tercatat penduduk Kabupaten Sidoarjo yang menjadi peserta BPJS sekitar 990.000 dari jumlah penduduk 2.129.463 jiwa, dan angka tersebut akan terus bertambah," tutur dia, seperti dilansir Antara, ditulis Jumat (16/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, hal itu mengakibatkan beban RSUD Sidoarjo cukup berat jika tidak didukung dengan adanya RSUD kelas di bawahnya, yakni rumah sakit kelas C atau kelas D, yang dapat berfungsi sebagai screening dalam rangka penanganan prahospital yang lebih baik.
Di sisi lain, kata dia, jika ditinjau dari segi lokasi, RSUD Sidoarjo berada di wilayah timur Kabupaten Sidoarjo, sehingga bagi penduduk Kabupaten Sidoarjo bagian barat cukup jauh untuk menjangkau RSUD Sidoarjo.
"Pembangunan RSUD Krian di Wilayah Barat Sidoarjo bertujuan untuk mengurangi beban RSUD Sidoarjo dan sebagai salah satu upaya pemerataan pelayanan kesehatan," ujar dia.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Skema KPBU
Oleh karena itu,Pemkab Sidoarjo berupaya mewujudkan pendirian RSUD Krian. Saiful menambahkan, lokasi proyek pembangunan RSUD Krian terletak di Kelurahan Tambak Kemeraan Kecamatan Krian dengan luas tanah yang tersedia yaitu 1,31 hektare dan rencananya rumah sakit akan dibangun secara vertikal.
"Pembangunan RSUD Krian di wilayah barat Sidoarjo akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan pengembalian investasi badan usaha melalui pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment)," ujar dia.
Ia menuturkan, pembangunan itu ditawarkan kepada badan usaha yang berpotensi untuk membiayai, merancang, membangun, mengoperasikan (keseluruhan atau sebagian pelayanan), memelihara sarana dan prasarana rumah sakit, serta badan usaha menyerahkan kembali rumah sakit tersebut pada akhir masa kerja sama.
Direktur RSUD Sidoarjo, dr. Atok Irawan menjelaskan, proses membangun rumah sakit tidak sama dengan membangun gedung, perlu perhitungan matang. Mulai dari manajemen operasional, Sumber Daya Manusia dan peralatan kesehatan.
"Dengan skema KPBU proses pendirian RSUD Krian bisa segera terwujud karena ditangani manajemen profesional yang sudah ahli mendirikan rumah sakit," kata dia.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Advertisement