3 Formasi Berbeda yang Bisa Jadi Andalan MU Musim Ini

Formasi ini bisa dipakai MU agar bisa mendapatkan hasil yang berbeda dibanding penampilan menyedihkan musim lalu.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 16 Agu 2019, 19:00 WIB
Marcus Rashford mendapatkan ucapan selamat dari rekan-rekannya usai cetak gol untuk MU (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta Setelah tampil mengesankan di laga pembukaan Liga Inggris, markas Manchester United (MU) di Old Trafford dipenuhi dengan banyak optimisme. MU sudah mulai unjuk ggi dengan mencukur tim kuat Chelsea 4-0.

Hasil tersebut seperti menunjukkan kerja keras MU di bursa transfer. Meski masih banyak yang percaya, kekuatan di awal kompetisi tidak cukup bagi mereka untuk menggapi target empat besar.

Di jendela transfer musim panas, Ed Woodward sudah mendapatkan Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka, senilai total 130 juta pounds. Selain itu, mereka juga menjual Romelu Lukaku seharga 87 juta pounds ke Inter Milan.

Semua bisnis ini telah membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, akan mengatur pemain-pemainnya. Ini supaya MU bisa mendapatkan hasil yang berbeda dibanding dengan penampilan menyedihkan musim lalu. Berikut tiga formasi yang bisa dilakukan MU musim ini.


4-1-2-1-2

Strimer Manchester United (MU) Marcus Rashford merayakan gol ke gawang Brighton & Hove Albion pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Sabtu (19/1/2019). (AP/Martin Rickett)

4-1-2-1-2 adalah formasi yang berfokus pada penetrasi melalui lini tengah. Ini mendorong tim untuk menyerang secara terpusat dengan tujuan membebani pertahanan lawan.

Sang manajer bisa menggunakan sistem ini ketika menghadapi tim yang lebih kecil. Dengan formasi ini, MU akan mengadopsi garis pertahanan yang tinggi.

Untuk sistem ini, memang dibutuhkan pemain yang bagus untuk bermain di ruang sempit. MU memiliki banyak pemain seperti itu. Marcus Rashford dan Anthony Martial di depan, dengan Jesse Lingard di belakang mereka. Ini akan menghasilkan kecepatan, keterampilan dan permainan yang rumit.


Pola 3-5-2

Bek MU, Harry Maguire (OLI SCARFF / AFP)

Musim lalu, MU kebobolan 54 gol - jumlah yang tidak sesuai dengan ukuran klub mereka. Mereka hanya mampu menjaga 7 clean sheet sepanjang musim.

Dan ini menjadi gambaran buruk saat MU memiliki kiper seperti David de Gea. Namun, formasi ini akan menawarkan perlindungan yang sangat dibutuhkan untuk kiper Spanyol itu.

Dengan menggunakan pola 3-5-2 MU akan menjadi tim yang jauh lebih sulit untuk ditembus. Meski tentu saja, tim seperti United seharusnya tidak perlu bermain bertahan melawan tim mana pun, tetapi statistik pertahanan mereka dari musim lalu menyarankan sebaliknya.

3-5-2 memiliki potensi untuk kembali menjadi 5-3-2 dan 3-4-3 dalam serangan. Bergantung pada situasinya, formasi ini memungkinkan pemain untuk menerapkan manajemen permainan yang lebih rapih.


Formasi 4-3-3

Selebrasi manajer sementara Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer saat timnya menekuk Huddersfield dalam Premier League di Old Trafford, Manchester, Rabu (26/12). Solskjaer memuji penampilan David De Gea dalam kemenangan timnya. (Oli SCARFF/AFP)

Selama delapan bulan sebagai manajer MU, pelatih asal Norwegia ini menegaskan bahwa ia lebih menyukai gaya permainan serangan balik. Solskjaer lebih memilih timnya untuk siap menerkam balik jika ada operan yang tidak akurat atau lini yang longgar.

Dengan personel saat ini, pola 4-3-3 sangat cocok untuk MU. Dan, formasi ini terlihat digunakan Solskjaer untuk pertandingan pertama musim ini, melawan Chelsea. Formasi ini menawarkan dukungan defensif pada Paul Pogba di tengah.

Dalam serangan, Anthony Martial dan Marcus Rashford terus-menerus bertukar peran. Gaya 4-3-3 menawarkan soliditas pertahanan di tengah, dan mengandalkan pemain sayap dalam serangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya