Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung HM Prasetyo menepis tudingan terkait jabatannya yang disebutkan hanya jadi alat Partai Nasdem untuk mengamankan kasus. Dia menjelaskan, sebagai pimpinan tertinggi Korps Adhayaksa dirinya tidak pernah tebang pilih.
"Yang menilai itu keliru, jauh dari kebenaran. Mungkin ada agenda tertentu. Sekarang semua orang kan melihat, bahwa yang salah dihukum. Bahkan selama saya menjabat Jaksa Agung, seperti dikatakan Presiden tadi, kita enggak ada sedikitpun untuk menyalahkan orang," kata Prasetyo di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Advertisement
Saat ini, kata dia, tugasnya hanya mencegah kejahatan. Dia juga mengklaim pernah menjerat kader Partai Nasdem dalam beberapa kasus.
"Iya, orang Nasdem saya penjarakan ada," tegas Prasetyo.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjelaskan alasan Jokowi ingin Jaksa Agung dari kalangan profesional. Dia menilai hal tersebut adalah hasil dari evaluasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Ya kan selama ini pasti semuanya dievaluasi oleh Pak Presiden," ujar Moeldoko.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Publik Bisa Menilai
Namun, Moeldoko enggan merinci apa saja evalusi dari Jokowi untuk Prasetyo. Dia menjelaskan publik juga menilai hasil kinerja seperti apa.
"Kayaknya (wartawan) sudah bisa jawab sendiri," ujar Moeldoko sambil tertawa.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement