Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widod atau Jokowi menghadiri sidang tahunan MPR-RI Bersama DPD dan DPR RI 2019. Pada kesempatan ini, Jokowi menyapaikan pidato kenegaraan. Banyak hal yang dia sampaikan dalam pidato tersebut.
Pada Sidang Tahunan MPR-RI ini, tidak dihadiri oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan BJ Habibie. Menurut Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan kedua mantan presiden itu tidak hadir karena alasan kesehatan.
Advertisement
"Pak SBY yang enggak datang ya, Pak Habibie juga katanya itu soal kesehatan," Ungkap Zulkifli.
Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga dipastikan tidak bisa hadir di sidang tahunan MPR 2019. Menurut Indra, Prabowo akan diwakili oleh Sandiaga Uno.
"Sandiaga konfirm (hadir)," singkat Indra.
Dalam Pidatonya, kali ini Jokowi berulang kali mengucapkan kata Lompat. apa sebenarnya makna tersirat Jokowi, yang berulang kali mengucapkan kata lompat ? Berikut untaian kalimat lompat yang diucapkan Jokowi:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Meningkatan Inovasi dan SDM
Jokowi mengungkapkan, Indonesia membutuhkan ilmu dan teknologi agar dapat bersaing dengan bangsa lain,serta terobosan-terobosan yang cerdik dan tepat dan membutuhkan SDM yang unggul.
"Kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat kita bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Kita butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik yang mudah yang cepat. Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila," ungkap Jokowi.
Lalu, Indonesia untuk menjadi unggul mengubah yang tidak berharga menjadi bernilai bagi Indonesia dengan cara berbekal inovasi, SDM, dan penguasaan teknologi.
Walaupun memang Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang banyak tetapi tidak cukup sampai disana. Kalau Indonesia dapat menciptakan Komoditas industri dapat menyaingi dengan negara lain
"Berbekal inovasi, kualitas SDM, dan penguasaan teknologi kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam. Memang negara kita ini kaya bauksit, batubara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ. Kalau kita melakukan hilirisasi industri kita pasti bisa melompat lagi," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Advertisement
Bonus Demografi
Kemudian, Jokowi mengungkapkan agar segera melalukan perubahan supaya mampu melakukan perubahan secara signifikan. Dengan momentum yang berada pada puncak bonus demografi
"Jika kita, kita semua, segera serius berbenah bersama, saya yakin kita akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi," Katanya.
Kembali membahas kuliats SDM, ia ingin menggunakan cara-cara baru dengan adanya bonus demografi untuk kemajuan bangsa.
"Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan," Kata Jokowi dalam sidang tahunan MRR-RI 2019 Jumat (16/8/2019).
Dan yang terakhir Jokowi mengatakan, tata kelola pemerintahan tercermin dari prosedur yang sederhana agar dapat membuka inovasi dan mendorong kemajuan
"Tetapi tata kelola pemerintahan yang baik tercermin dari prosedur yang cepat dan sederhana, yang membuka ruang terobosan-terobosan, dan mendorong lompatan-lompatan," Ujarnya.
(Desti Gusrina)