Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diketahui sedang menggodok aturan mengenai pemblokiran ponsel ilegal atau black market (BM) melalui IMEI. Kehadiran regulasi ini pun disambut baik oleh Advan.
Menurut Advan, kehadiran regulasi ini dapat membuat perusahaan lokal tersebut dapat lebih percaya diri bertarung di pasar smartphone Indonesia. Bahkan, dapat menjadi faktor pendukung Advan terjun ke lini pasar di kisaran 3 hingga 4 juta.
"Kehadiran aturan soal ponsel black market ini, membuat kami bisa lebih confindence," tutur GM Marketing Advan, M. Aria Wahyudi usai peluncuran G2 Pro di Jakarta, baru-baru ini.
Alasannya, saat ini Advan masih harus bersaing dengan sejumlah merek populer berspesifikasi tinggi yang dijual dengan harga lebih murah. Namun, smartphone itu bisa saja tanpa garansi dan merupakan produk black market.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau sudah berlaku, daripada membeli black market, tentu lebih baik membeli Advan," tuturnya lebih lanjut. Sebelumnya, Aria juga menyebut bahwa Advan sudah menyiapkan strategi untuk membuatnya kembali ke lima besar di pasar smartphone Indonesia.
Untuk diketahui dari laporan dari dua lembaga riset, Canalyst dan Counterpoint, Advan kini terlempar dari lima besar pasar smartphone dalam negeri. Padahal, vendor lokal tersebut selalu masuk dalam daftar tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami sadar yang dilawan bukan perusahaan main-main, apalagi mereka siap menggelontorkan dana dan teknologi matang. Meski memang susah, kami yakin dengan rencana yang sudah dipersiapkan bisa kembali ke lima besar," tuturnya
Kans Advan, menurut Aria, juga masih terbuka lebar mengingat produk perusahaan tersebut memang tidak kalah dari perusahaan lain. Terlebih, keputusan membeli smartphone biasanya tidak lepas dari nama yang lebih populer.
"Karenanya, kami ingin memiliki komunikasi yang lebih baik dengan partner ritel untuk memperluas cakupan. Jadi, kami akan melakukan strategi komunikasi untuk mendapatkan respons lebih positif," tuturnya melanjutkan.
Aria juga memastikan penjualan smartphone Advan sebenarnya masih bagus. Hanya, pertumbuhan penjualan sejumlah vendor lain, terutama Tiongkok, memang naik secara signifikan.
Advan Rilis G2 Pro, Smartphone Rp 1 Jutaan dengan RAM 3GB
Advan secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya untuk pasar Indonesia. Vendor lokal tersebut baru saja merilis Advan G2 Pro.
Menurut GM Marketing Advan, M. Aria Wahyudi, smartphone ini dirilis dengan memperhatikan riset tentang kebutuhan konsumen di Indonesia. Aria menuturkan faktor yang biasa menjadi pertimbangan konsumen saat membeli smartphone adalah kapasitas RAM dan ROM.
"Untuk itu, Advan G2 Pro rilis dengan kapasitas RAM dan ROM yang mendukung multitasking. Terlebih, saat ini smartphone sudah menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari," tuturnya saat peluncuran Advan G2 Pro di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Selain mempertimbangkan kapasitas RAM dan ROM, harga juga menjadi faktor yang melandasi konsumen membeli smartphone. Karenanya, Advan merilis smartphone ini dengan harga yang sesuai bugdet konsumen Indonesia.
"Dengan harga di kisaran Rp 1,2 juta, kami merilis Advan G2 Pro yang memiliki RAM 3GB dan ROM 32GB," tuturnya melanjutkan. Berbekal spesifikasi tersebut, Aria menuturkan smartphone ini unggul ketimbang model lain di kisaran harga serupa.
Tidak hanya dua faktor tersebut, Advan juga membekali G2 Pro dengan desain smartphone masa kini. Salah satunya adalah layar yang berukuran 6 inci dengan desain FullView.
Beralih ke sisi fotografi, kamera ini hadir dengan dua kamera belakang yang masing-masing beresolusi 13MP dan 2MP. Sementara kebutuhan selfie diserahkan pada kamera depan beresolusi 5MP.
Advan G2 Pro memiliki dua opsi warna, yakni blue gradient black dan champagne gradient coffee. Kali ini, Advan menggunakan warna bodi yang bergradasi, sehingga membedakannya dari generasi terdahulu.
Smartphone ini menjalankan sistem operasi Android 9 Pie dengan baterai berkapasitas 3.300mAh. Bagi yang tertarik, Advan G2 Pro kini sudah tersedia di pasaran.
(Dam/Isk)
Advertisement