4 Minuman yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Obat

Efek yang paling parah yang bisa dirasakan yaitu dosis obat akan berkali-kali lipat sehingga membuat Anda overdosis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Agu 2019, 19:40 WIB
Ilustrasi obat-obatan.

Liputan6.com, Jakarta - Ada hal yang perlu Anda perhatikan ketika minum obat. Ternyata, air putih adalah minuman yang tepat untuk mengonsumsinya.

Apabila Anda mengonsumsi obat dengan minuman dan makanan ini, maka efek dari obat tersebut tidak akan dirasakan oleh tubuh.

Tak hanya itu, ada bahaya yang mengancam. Paling parah, dosis obat akan berkali-kali lipat sehingga membuat Anda overdosis.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (16/8/2019) berikut 4 minuman yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat:


1. Jus Buah Terutama Lemon

Jangan khawatir, gunakan cuka dan air lemon untuk membersihkan kuku saat cairan nail polish remover Anda tiba-tiba habis. (Foto: Istockphoto)

Jus buah adalah sumber luar biasa yang menyediakan vitamin bagi tubuh. Ketika Anda meminum obat maka disarankan untuk tidak mengonsumsi jus dari buah-buah segar, terutama lemon.

Jika Anda ingin meminumnya maka lebih baik dua jam setelah makan. Buah-buahan mengandung senyawa flavonoid yang memengaruhi metabolisme, obat-obatan yang baru saja masuk ke dalam tubuh juga akan terpengaruhi oleh efek minuman tersebut.

Dalam kasus yang parah, efek yang bisa ditimbulkan adalah gangguan detak jantung hingga sakit kepala.


2. Susu

Ilustrasi susu (dok. Pixabay.com/Couleur/Putu Elmira)

Susu mengandung banyak komponen kalsium yang digunakan untuk mengkonsolidasikan gigi dan tulang.

Namun, ketika Anda minum obat antibiotik, Anda harus abstain atau membatasi kebiasaan menggunakan susu dan produk jadi dari susu (keju, yoghurt) dengan tingkat maksimum.

Reaksi yang tidak terduga: Kalsium bereaksi dengan obat antibiotik dan menciptakan garam kalsium yang tidak dapat meleleh dalam air.

Akibatnya, obat diserap satu bagian melalui sistem pencernaan atau dihilangkan sama sekali. Akibatnya, efeknya berkurang.


3. Teh

Ilustrasi kantung teh (iStockphoto)

Anda tidak boleh minum teh (terutama teh hitam dan teh hijau) saat sedang minum obat.

Reaksi yang tidak terduga: Senyawa tanin dalam teh menghambat penyerapan Iron (Fe) dalam tubuh. Oleh karena itu, minum teh bersamaan atau setelah minum obat tidak baik. Jika Anda sangat membutuhkan teh, Anda dapat meminumnya setidaknya 1,5 jam setelah minum obat.


4. Kopi dan Minuman yang Mengandung Kafein

Ilustrasi Foto Biji Kopi (iStockphoto)

Kopi dan minuman mengandung kafein, misalnya, Coca Cola dapat membuat efek lain dalam tubuh apabila dikonsumsi bersamaan atau tak lama setelah minum obat.

Obat mengandung senyawa Teofilin yang memengaruhi persepsi sensorik dalam sistem kardiovaskular. Ini mirip dengan kafein.

Jika Anda minum kopi atau minuman yang mengandung kafein pada saat Anda minum obat untuk mengobati asma dan bronkitis, Anda akan mengalami efek overdosis: sakit kepala, khawatir, dan gangguan detak jantung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya