Liputan6.com, Jakarta Spirit Indonesia Incorporated kembali dihembuskan. Tujuannya, mendorong Morotai menjadi destinasi dunia. Kali ini giliran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang ikut action. Tepatnya famtrip yang diikuti blogger dan vlogger dari kawasan Asia Tenggara dan Jepang serta Timor Leste. Atau, ASEAN (plus). Mereka diajak menyelami keindahan Morotai melalui Festival Morotai tahun 2019, 4-8 Agustus 2019.
"Kehadiran mereka terkemas dalam satu paket program Familiarization Trip of Southeast Asian Countries and Japan Social Media Influencers, dari Direktorat Asia Tenggara, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu. Mereka diboyong untuk mempromosikan Pulau Morotai, sebagai satu dari “10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau sering juga disebut 10 Bali Baru," kata Koordinator program, Hastin Dumadi, dari Kemenlu, kemarin.
Advertisement
Hastin memaparkan, Famtrip diikuti 10 peserta. Mereka adalah Sievphin Chong (Kamboja), Shahril Fawzy (Malaysia), Sunchai Sutjarit (Thailand), Rano Iskandar (Brunei Darussalam), Namfon Inthavong (Laos), Hiroyuki Tomura (Jepang), Nu Myat Theingi (Myanmar), Tran Le Ngoc (Viet Nam), Kara Santos (Filipina), Jose Maria (Timor Leste).
Mereka pun sempat berjumpa dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Jakarta
"Para peserta adalah bloggers dan vloggers muda berpengaruh di negaranya dengan memiliki followers sampai jumlah ratusan ribu orang, yang tersebar luas di jagat global," jelas Hastin.
Hastin menambahkan, famtrip tersebut dilakukan untuk mengangkat berbagai destinasi unggulan Morotai. Selama empat hari berada di Morotai, grup bloggers dan vlogger muda ASEAN (plus) tersebut diajak dalam sebuah petualangan keren. Dari mulai menikmati snorkeling di pulau Kolorai, diving di pulau Galo Galo dan Mitita Shark Point, serta Island Hopping.
Para peserta juga berkunjung ke Pulau Kokoya, Dodola, Pasir Timbul, serta ke pulau Rao melihat pesona Batu Kopi. Tak lupa peserta Famtrip juga mengunjungi situs-situs sejarah Perang Dunia II yang banyak bertebaran di Morotai. Seperti pulau Zumzum sebagai tempat peristirahatan Jenderal Douglas MacArthur dan tentara Sekutu, situs tentara Japan Nakamura, dan Museum Perang Dunia II milik Muhlis Eso.
"Melalui kolaborasi strategis ini diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kemajuan pariwisata Indonesia, khususnya di Kabupaten Pulau Morotai,” kata Hastin.
Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, saat menerima kunjungan para bloggers dan vloggers ini menyampaikan rasa gembiranya. Dirinya berterima kasih karena dengan kerjasama ini akan memberikan dampak yang sangat positif dalam mempromosikan pariwisata Morotai kepada dunia.
"Kami dengan dukungan pemerintah pusat terus berkomitmen dan berupaya keras untuk membangun sektor pariwisata di Morotai secara all-out. Kami akan bekerja keras membangun infrastruktur dasar dan penunjang serta konektifitas Morotai, sehingga Morotai dapat lebih mudah diakses. Baik dari wilayah-wilayah di Indonesia maupun dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik, seperti Filipina, Palau, Singapura, Korea, Japan dan RRT. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Morotai, baik domestik maupun mancanegara," papar Benny Laos.
Hadirnya Kemenlu ikut mendorong pariwisata Morotai membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya makin pede. Dirinya yakin jika percepatan pembangunan pariwisata di Morotai akan makin mumpuni. Karena selama ini berbagai destinasi lainnya pun selalu berhasil diangkat oleh kerjasama dengan Kemenlu.
"Saya kalau dengan Mba Menlu Retno Marsudi (panggilan karib Menpar Arief kepada Menlu Retno Marsudi red) sudah tidak ragu lagi dengan komitmennya membangun pariwisata Indonesia. Kemenpar dan Kemenlu selalu aktif berkolaborasi mempromosikan pariwisata Indonesia. Spiritnya Indonesia Incorporated. Spirit menjadikan pariwisata sebagai core ekonomi bangsa. Terimakasih Kemenlu atas upaya yang selalu dilakukan," kata Menpar Arief Yahya.
(*)