Liputan6.com, Jakarta Rokok elektrik atau vape kini hadir dengan berbagai varian rasa. Hal ini menimbulkan asumis bahwa vape tidak berbahaya. Padahal, vape tidak lebih aman dari rokok biasa seperti disampaikan dokter spesialis anak konsultan respirologi Darmawan Budi Setyanto.
“Rasa yang ada cuma sebagai penggoda agar orang tertarik untuk mencoba. Apalagi ada asumsi keliru mengenai vape yang tidak berbahaya, jadi banyak orang tua yang membiarkan anaknya menggunakan vape. Padahal sebenarnya vape tidak lebih aman dari rokok biasa,” kata Darmawan saat sesi diskusi live di akun Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Advertisement
Beberapa penelitian memang mengungkapkan bahwa penggunaan vape lebih aman dari rokok biasa. Namun, kandungan yang ada di dalamnya ternyata malah lebih buruk.
“Memang ada beberapa jurnal yang mengungkapkan vape tidak bahaya. Karena ketika disampaikan ke publik ada ketidakjujuran. Jurnal tersebut mungkin hanya menampilkan sebagian, jadi terkesan gak bahaya,” jelas Darmawan.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Efek Vape Tidak Langsung Muncul
Efek yang ditimbulkan dari vape tidak muncul secara langsung pada sebagian orang. Hal ini yang mungkin membuat sebagian orang tersebut masih berpikiran bahwa penggunaan vape lebih aman. Padahal dampak kerusakan yang timbulkan bisa masuk dalam kategori berat.
Darmawan menambahkan, daya tahan tiap orang berbeda, ada yang langsung memberikan efek dan ada yang tidak. Yang mungkin berdampak langsung adalah organ pernapasan, seluruh sistem organ tubuh juga bisa terpengaruh.
“Nah, jangan menunggu kerusakan berat baru menyesal. Semakin muda usia, baik pengguna aktif maupun pasif, dampak yang timbulkan bisa berat,” tutup Darmawan.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement