Liputan6.com, Jakarta Umumnya peringatan Hari Kemerdekaan RI dirayakan masyarakat dengan berbagai lomba, mulai dari makan kerupuk hingga panjat pinang. Namun kali ini ada yang merayakannya dengan cara berbeda. Sekitar 50 pasangan mulai dari usia 18 tahun hingga 40-an tahun mengikat janji setia dalam pernikahan pada 17 Agustus 2019.
Para pasangan yang melakukan nikah massal hari itu beberapa diantaranya telah menikah siri namun belum memiliki kesempatan melegalkan pernikahannya. Kesempatan ini mereka pergunakan untuk mengukuhkan hubungan sesuai undang-undang pernikahan yang berlaku.
Advertisement
Pernikahan massal 50 pasangan yang diselenggarakan di lapangan PTC Mall ini merupakan puncak acara Kondangan Pasti Sah yang diinisiasi oleh DKT Indonesia melalui Kondom Sutra dan Andalan Kontrasepsi. Program ini bertujuan mengedukasi pasangan, terutama pasangan muda, mengenai pentingnya kesehatan reproduksi sebelum menikah.
Brand Manager Sutra Daniel Tirta mengatakan, kualitas kesehatan reproduksi sangat penting bagi keharmonisan rumah tangga. "Edukasi tentang kesehatan reporduksi sangat perlu diberikan pada calon pengantin karena banyak rumah tangga rusak karena permasalahan ini," ungkap Daniel, Sabtu (17/8/2019) di Palembang.
Sebelum menjalani prosesi nikah massal, kelimapuluh pasangan tersebut juga mendapat edukasi seputar kesehatan reproduksi dan perencanaan kehamilan. Dan layaknya pesta pernikahan, program Kondangan Pasti Sah juga menyediakan hiburan musik bagi masyarakat sekitar pada petang harinya.
"Idealnya acara pernikahan ada hiburannya. Jadi untuk panggung hiburannya, ada panggung musik dengan artis seperti Armada, Nita Thalia, dan Duo Biduan," ujar PR Manager DKT Indonesia Nurul Jannati.
Tak Takut Menikah Muda
Tak hanya mereka yang telah cukup matang yang ikut dalam acara nikah massal ini, beberapa di antara pasangan itu juga tampak masih belia namun telah mantap menikah. Pasangan Egi Puspitasari dan Aditya Bagas misalnya. Meski secara usia terhitung muda, masing-masing berusia 21 dan 22 tahun, mereka sepakat mengikatkan diri dalam pernikahan setelah menjalin hubungan selama kurang lebih dua tahun.
"Sudah ada kesempatannya dari Tuhan, sudah ketemu jodohnya jadi mau tunggu apa lagi?" Egi menuturkan alasannya mantap dipersunting oleh Aditya hari itu.
Egi mengaku semakin yakin untuk menikah di usia yang terbilang belia setelah sebelumnya mendapat edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan perencanaan kehamilan. Egi dan Aditya sepakat tidak akan menunda untuk punya momongan, namun akan merencanakan dengan cermat jarak usia anak-anak mereka kelak.
Advertisement