Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah survei daring, terungkap bahwa nyaris setengah warga Amerika Serikat kurang rajin mengganti celana dalam mereka. Setidaknya, banyak orang di negara tersebut menggunakan pakaian dalamnya selama dua hari atau lebih secara berturut-turut.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh merek celana dalam Tommy John terungkap, dari 2.000 peserta, 45 persen responden kurang menjaga kebersihan celana dalamnya. Bahkan, 13 persen dari mereka tidak menggantinya selama seminggu atau lebih.
Advertisement
Seperti dilansir dari Newsweek pada Minggu (18/8/2019), survei tersebut mengungkapkan bahwa pria 2,5 kali lebih mungkin untuk tidak mengganti pakaian dalamnya selama seminggu.
Padahal, banyak ahli menyatakan bahwa penggunaan celana dalam yang terlalu lama tidak baik bagi kesehatan. Bahkan, celana dalam yang baru dicuci pun tetap rentan jadi tempat berkembangbiaknya bakteri.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Saran untuk Mencuci Celana Dalam
Survei tersebut juga memperingatkan bahaya kebiasaan semacam ini. Khususnya pada wanita. "Karena mereka lebih berisiko daripada pria untuk mengalami masalah kesehatan karena pakaian dalam yang tidak bersih."
Tommy Johns sendiri memiliki saran bagi seseorang untuk mencuci pakaian dalam dan mengurangi risiko terkena penyakit dari celana dalam.
Pertama, adalah dengan mencucinya di dalam air hangat sekitar setengah jam. Mereka menyatakan bahwa ini akan mengurangi jumlah bakteri yang terkumpul di pakaian dalam setelah dicuci.
Selain itu, jangan campurkan pakaian dalam Anda dengan teman sekamar, pasangan, atau anggota keluarga yang sedang sakit.
Kemudian, cucilah celana dalam terpisah dari pakaian yang yang mengandung cairan tubuh lainnya.
"Jika ada pakaian yang bernoda, lebih baik cucilah terpisah dari pakaian dalam."
Advertisement