Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah dalam membangun ekosistem yang mendukung untuk banyak startup lahir di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan pada acara The Nation Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia dengan tema Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital – Indonesia Maju di Istora Senayan siang ini.
"Yang jelas dari Pemerintah benahi saja dulu sekarang, dengan cara sekarang saja kita udah punya 3 unicorn dan 1 dekacorn apalagi kalau nanti di kabinet yang akan datang kan nanti Pak Jokowi sudah katakan akan ada wadah khusus digital dan ekonomi kreatif pastinya akan lebih banyak lagi unicorn yang di Indonesia," tuturnya di Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Rudi menyebutkan, di sejumlah negara tetangga saja, Pemerintahnya memberikan modal tambahan bagi perusahaan rintisan di negaranya.
"Tetangga kita saja di Singapura, Brunei itu menjadi startup kalau sudah melewati fase yang betul, itu bahkan diberi side capital oleh Pemerintah kalau tidak salah itu UD 13 atau 30 ribu dolar, itu tambahan dari Pemerintah," ujanya.
"Nah di kita kan belum ada, semua bergerak, nanti kita akan lebih baik lagi, lebih tertata lagi di kabinet akan datang akan lebih banyak lagi startup-startup dan success rate nya naik yang penting itu dan unicorn nambah dan decacorn nambah," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jakarta Masuk Kota Potensial dalam Ekosistem Startup Global
Ekosistem startup tak dimungkiri terus memiliki dampak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Karenanya, banyak kota di dunia berlomba untuk menjadikan dirinya sebagai rumah yang nyaman bagi pertumbuhan startup.
Hal tersebut juga dilakukan Indonesia yang sudah memiliki empat startup unicorn. Untuk itu, Bekraf bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) telah sebuah inisiatif baru.
Inisiatif ini dilakukan untuk membawa kota-kota di Indonesia masuk dalam jaringan ekosistem startup global, lewat laporan 'Accelerating Indonesia to Global Startup System'.
Selain itu, ada pula rencana memasukkan kota tersebut dalam kajian indeks kota startupIndonesia, yakni kaian indeks yang menunjukkan tingkat kesiapan kota di Indonesia sebagai ekosistem pendukung pertumbuh startup digital.
"Indonesia perlu membangun ekosistem bertaraf global untuk menghasilkan lebih banyak startupyang akan memberikan kontribusi pada ekonomi, khususnya ekonomi kreatif dan ekonomi digital," tutur Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (9/8/2019).
Dalam membangung ekosistem ekonomi kreatif, termasuk subsektor aplikasi dan pengembang permainan, pemerintah selalu melibatkan pihak lain, mulai dari akademisi, pelaku bisnis, dan komunitas terkait.
Advertisement
Dorong Industri yang Sehat
Oleh sebab itu, selain menggandeng MIKTI, Bekraf turut melibatkan pelaku bisnis, yakni BRI. MIKTI sendiri berisikan para pelaku industri digital nasional yang sejak 2008 berkolaborasi dengan pemerintah dan industri.
Mereka berkolaborasi untuk mendorong terbentuknya ekosistem industri digital yang sehat dan kompetitif.
"MIKTI mendukung perkembangan ekosistem startup global lewat pengembangan komunitas, talenta, penyiapan founder startup, inkubasi," tutur Ketua Umum MIKTI, Joddy Hernady.