Cerita Kapolda Gatot soal Pengakuan Teroris yang Ingin Bertemu Bidadari

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan bahayanya intoleransi, radikalisme, dan terorisme di depan ratusan mahasiswa.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 18 Agu 2019, 16:09 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono saat menggelar silaturahmi dengan Manajemen Surya Citra Media (SCM) di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/7/2019). Pertemuan untuk peningkatan kerjasama SCM dengan Polri khususnya Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan bahayanya intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Menurut dia, intoleransi, radikalisme, dan terorisme rentan diterima oleh mereka yang masih mencari jati diri seperti para mahasiswa baru.

"Intoleransi kalau kita biarkan bisa berkembang menjadi radikalisme, radikal kalau kita biarkan bisa menjadi terorisme," ujar Gatot saat menjadi pembicara dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (18/8/2019).

Gatot pun menceritakan pengalaman saat anggota Polri menangkap seorang teroris di Jambi. Menurut Gatot, pelaku tidak terafiliasi dengan kelompok teror tertentu.

"Dia (pelaku) hanya lima bulan belajar agama lewat internet. Tanpa pembimbing, alhasil melakukan aksi teror," kata Gatot.

Setelah lima bulan belajar agama melalui media sosial, pelaku mendatangi sebuah Mapolsek di Jambi dengan membawa senjata tajam. Satu anggota Polri yang tengah berjaga pun terkena sabetan senjata tajam pelaku.

"Setelah ditangkap, dia bilang kenapa saya ditangkap hidup-hidup, kenapa enggak ditembak sekalian. Ketika ditanya, dia bilang dia ingin melihat bidadari (jika ditembak dan meninggal," kata Gatot.

Saksikan video pilihan di bawah ini


Hati Hati Gunakan Medsos

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono saat menggelar silaturahmi dengan Manajemen Surya Citra Media (SCM) di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/7/2019). Pertemuan untuk peningkatan kerjasama SCM dengan Polri khusunya Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gatot pun mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk berhati-hati menggunakan media sosial.

"Itu pengakuan dari yang bersangkutan. Mari memilah mana yang baik mana yang buruk," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya