Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf minta maaf karena telah mengunggah video terkait HUT ke-74 RI di akun media sosialnya yang berujung kontroversi. Video dengan konsep 'lelang' tersebut dianggap tak sensitif terhadap sejarah.
Dalam video itu, ditampilkan audio dan teks berlatar hitam dan seolah-olah berada dalam sebuah lelang. Hal yang dilelang adalah pemberontakan dan pemecah belah bangsa yang dimulai sejak 1945.
Advertisement
Beberapa peristiwa besar disebutkan dalam 'lelang' tersebut, mulai dari PKI, DI TII, Kerusuhan Tanjung Priok hingga kerusuhan Mei 2019.
Video tersebut pun menuai kontroversi, Bekraf dianggap tak sensitif terhadap korban dalam peristiwa tersebut. Selain itu, Bekraf juga dianggap menyebarkan pembodohan sejarah.
Menaggapi kritikan tersebut, Triawan Munaf memalui akun twitternya mengklarifikasi bahwa video tersebut bukan buatan Bekraf. Triawan mengatakan, dia hanya mengunggah video kreasi salah seorang mengguna sosial @wahyukentjana.
Triawan pun meminta maaf apabila konten yang dia unggah tersebut tak akurat.