Aksi Aktivis Muda Swedia Berlayar Seberangi 2 Benua Curi Perhatian

Aktivis iklim Swedia berusia 16 tahun, Greta Thunberg, berlayar dari Plymouth, Inggris menuju New York, Amerika Serikat untuk menghadiri United Nations Climate Action Summit.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2019, 16:02 WIB
Greta Thunberg, aktivis perubahan iklim yang diunggulkan memenangkan Nobel Perdamaian 2019. (dok.Instagram @gretathunberg/https://www.instagram.com/p/BudqieIhK9e/Henry

Liputan6.com, Inggris - Remaja Swedia bernama Greta Thunberg menggunakan sebuah perahu layar ramah lingkungan bernama Malizia II. Misinya, berlayar dari Plymouth, Inggris menuju New York, Amerika Serikat untuk menghadiri United Nations Climate Action Summit.

Langkah tersebut dilakukan karena menurut remaja 16 tahun itu, pesawat terbang akan memancarkan karbon dioksida, begitupun dengan kapal pesiar.

Perjalanan Greta Thunberg tersebut ditemani sang ayah, Svante serta tim kecil yang terdiri dari Boris Herrmann, kapten kapal Malizia II, Pierre Casiraghi, kepala tim kapal layar, dan Nathan Grossman yang memiliki andil sebagai pembuat film dokumenter selama perjalanan tersebut. 

Seperti dilansir Washington Post, Senin (19/8/2019), tujuan remaja Swedia tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran perihal perubahan iklim.

Perjalanan dengan kapal layar untuk menyebrangi samudra adalah hal langka yang dilakukan di abad ke-21, apalagi antar benua, yaitu Benua Eropa dan Benua Amerika.

Perjalanan Greta menarik perhatian dari seluruh dunia. Banyak orang yang memberikan semangat serta dukungan dan memantau kemajuan perjalanan lebih dari 4.800 kilometer tersebut.


Munculnya Kritik

Ilustrasi pembicaraan orang yang seperti saling bercermin (mirroring). (Sumber Pixabay)

Niat baik aktivis tersebut juga turut menarik kritik dari berbagai pihak, salah satunya adalah Arron Banks, seorang pebisnis asal Inggris yang juga mendukung kampanye Brexit, mencuitkan kritiknya melalui media sosial Twitter.

“Kecelakaan perahu pesiar yang aneh bisa terjadi pada bulan Agustus…” cuit Arron Banks melalui akun Twitter miliknya. 

 

Arron Banks mencuitkan kritik pada Greta Thunberg melalui Twitter pada Kamis (15/8/2019).

PPada akhirnya, Banks mengatakan bahwa apa yang dicuitkan olehnya hanyalah sebuah gurauan belaka. Perubahan komentar itu mengemuka setelah muncul reaksi keras atas perkataannya. 

 

Arron Banks mencuitkan pembelaan atas kritiknya pada Greta Thunberg melalui Twitter pada Kamis (15/8/2019).


Pembelaan terhadap Greta Thunberg

Ilustrasi Pidato

Komentar pebisnis Arron Banks juga menuai reaksi dari kalangan politisi hingga selebritas Inggris, sebagai langkah pembelaan terhadap Greta Thunberg.

Salah satu di antaranya adalah Caroline Lucas, Anggota Partai Hijau itu mencuitkan pesannya pada Banks melalui Twitter.

“Membuat saya muak”, cuit Lucas. Ia bahkan menambahkan jika ia mengeluhkan postingan Banks secara formal ke pihak Twitter.

 

Caroline Lucas mencuitkan pembelaan pada Greta Thunberg melalui Twitter pada Kamis (15/8/2019).


Dukungan Kalangan Aktris untuk Greta Thunberg

Ilustrasi Twitter Bird's Speech Bubble. Kredit: Freepik

Aktris Inggris, Amanda Abbington juga mendukung Greta Thunberg. Melalui akun Twitter miliknya, ia mengunggah sebuah foto saat Greta Thunberg berada di atas perahu layar, beserta tulisan untuk melawan cuitan dari Banks. 

"Jika Anda adalah orang dewasa, dewasa penuh dan Anda mengejek gadis muda ini karena mencoba menyelamatkan planet ini maka saya benar-benar merasa kasihan kepada Anda. Aku juga berpikir kamu sangat kejam, kejam, dan bodoh,” tulisnya di Twitter.

 

Amanda Abbington mencuitkan pembelaan pada Greta Thunberg melalui Twitter pada Kamis (15/8/2019).


Teguh pada Pendirian

(Foto: avi_acl / Pixabay) Ilustrasi spiritual.

Thunberg menginspirasi kaum muda untuk menuntut pemimpin global mengatasi perubahan iklim. Ia bahkan dinominasikan hadiah Nobel Perdamaian Maret lalu. 

Meski dirayakan oleh banyak orang, ketenarannya juga membuat ia menghadapi oposisi kuat dan membuatnya tak asing dengan kritik. Politisi Konservatif Prancis pernah mengejeknya dengan menyebutnya sebagai prophetess in shorts.

Sementara mantan anggota tim transisi Presiden Trump, Steve Milloy, menggambarkan Thunberg sebagai "boneka remaja."

Meski menuai banyak kritik, Thunberg sama sekali tak terpengaruh. Ia tetap teguh dengan pendiriannya, dengan mengatakan pembelaannya kepada para pengkritik dirinya. 

“Kita menjadi orang jahat yang harus memberi tahu orang-orang tentang hal-hal yang tidak nyamai karena tidak ada orang lain yang mau, atau berani melakukannya,” ujar Greta Thunberg.

 

Reporter: Hugo Dimas

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya