Liputan6.com, Jakarta - Sudah setahun kursi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta kosong sejak ditinggal Sandiaga Uno yang mundur karena maju sebagai cawapres di Pilpres 2019. Namun hingga kini, belum ada keputusan final siapa pengganti Sandiaga.
Padahal telah ada kesepakatan antara partai pengusung Anies-Sandi bahwa Wagub DKI Jakarta jatah PKS.
Advertisement
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, pembahasan Wagub DKI telah rampung Mei-Juni lalu. Seharusnya, kata dia, pemilihan Wagub DKI di tingkat DPRD diketok pada 22 Juli 2019 lalu, namun hingga kini berlum terwujud.
"Itu mestinya publik bertanya kenapa tidak ada rapimgab (rapat pimpinan gabungan), padahal teman-teman pansus sudah menyelesaikan tugasnya. Tinggal diketok, rapimgab setuju, bawa ke paripurna, buat pemilihan, sederhana kok. Dan apa yang sudah disepakati Gerindra dan PKS itu saja yang diketok," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2019).
Kosongnya kursi Wagub DKI yang berlangsung cukup lama ini menurutnya justru merugikan warga Jakarta. Apalagi Jakarta memiliki kompleksitas permasalahan.
"Tentu merupakan kerugian bagi publik. Setahun lebih Anies Baswedan tidak memiliki wakil dengan kompleksitas masalah dan kompleksitas beban. Sangat tidak adil DKI tidak punya wakil padahal prosesnya sederhana," ujarnya.
Menurutnya, persoalan kekosongan Wagub DKI bisa cepat selesai jika semua pihak bisa legawa atau berjiwa besar. Terlebih Anies Baswedan juga telah berulang kali meminta agar segera ada pendamping.
"Kalau PKS memahami proses, tapi kalau lama ini mestinya bisa cepat selesai ketika semuanya berjiwa besar. Yang enggak boleh legislatif ini membuat eksekutif ada dalam posisi yang tertekan," jelasnya.
"Karena Mas Anies sendiri sudah beberapa kali minta segera ditemani. Berkali-kali," lanjutnya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
PKS dan Gerindra Sepakat
Terkait titik mandegnya pembahasan ini menurutnya yang paling paham adalah DPRD DKI dan DPW PKS DKI Jakarta. Sementara di tingkat pusat, PKS dan Gerindra telah lama bersepakat terkait hal ini.
Sandiaga juga telah menyatakan berkali-kali bahwa kursi Wagub DKI adalah jatah PKS. PKS kemudian mengajukan dua nama yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Dua nama ini juga telah disepakati Gerindra.
"Saya memandang dari sudut kepentingan publik, kasihan masyarakat. Kan tinggal segera saja prosesnya dijalani," katanya.
Advertisement