Khofifah: Gubernur Lukas Enembe Akan ke Jawa Timur Temui Mahasiswa Papua

Khofifah mengaku telah menelepon Gubernur Papua Lukas Enembe saat gelombang demonstrasi dan kerusuhan terjadi pagi tadi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Agu 2019, 17:54 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada awak media usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Khofifah mengaku membahas sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah menelepon Gubernur Papua, Lukas Enembe saat terjadi aksi anarkis di Manokwari dan Jayapura Papua pagi tadi.

Diduga gelombang demonstrasi di Manokwari hingga Jayapura itu dipicu insiden yang melibatkan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur. Khofifah mengatakan, Lukas akan menemui mahasiswa Papua yang ada di Jawa Timur.

"Hal-hal yang bisa dikomunikasikan maka mari kita maksimalkan dan Insya Allah nanti Gubernur Papua juga akan ke Jawa Timur," ujar Khofifah di RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (19/8/2019).

Khofifah menambahkan, Lukas Enembe dan rombongan rencananya tidak hanya menemui mahasiswa Papua yang sedang belajar di Malang dan Surabaya, tapi juga di kota-kota lainnya.

"Tadi yang beliau sampaikan seperti itu. Dan harapannya semua mahasiswa Papua yang ada di Jawa Timur, mereka aman dan bisa mengikuti program studinya dengan baik," ucap Khofifah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hubungan Mahasiswa Papua dan Warga Jatim Baik

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersiap menjadi saksi pada sidang lanjutan suap seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama dengan terdakwa Haris Hasanuddin dan M Muafad Wirahadi, Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/7/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan hubungan mahasiswa Papua di Jawa Timur dengan masyarakat setempat selama ini berjalan baik. Bahkan mereka beberapa kali terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif.

"Pada saat kami membangun kampanye Pemilu damai, mereka juga hadir, ikut upacara Bhayangkara, dan saat hari kebangkitan nasional dan hari pendidikan nasional mereka juga hadir ikut upacara. Komunikasi kami sangat intensif," katanya.

Dalam dinamika berbangsa dan bernegara, kata Khofifah, masing-masing harus membangun komitmen untuk menjaga NKRI, Pancasila, dan Merah Putih.

"Atas nama komitmen ber-Indonesia itulah mari bersama-sama menempatkan yang satu dengan yang lain secara setara, saling menghormati, saling menghargai," katanya.

Ketika kemudian viral sesuatu yang menjadikan sensitif dengan sebutan tertentu, Khofifah langsung menelepon Gubernur Papua Lukas Enembe dan memohon maaf karena peristiwa itu sama sekali bukan mewakili suara masyarakat Jawa Timur.

"Oleh karena itu harus dibedakan antara letupan yang bersifat dari personal dengan apa yang sebenarnya menjadi komitmen Jawa Timur yang selalu mengingatkan 'Jogo Jawa Timur' (menjaga Jawa Timur)," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya