PUPR: Belum Ada Laporan Kerusakan Infrastruktur di Manokwari

PUPR mengaku sejauh ini masih belum mendapat laporan tentang kerusakan infrastruktur akibat kerusuhan massal yang terjadi di beberapa titik

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Agu 2019, 18:50 WIB
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, sejauh ini masih belum mendapat laporan tentang kerusakan infrastruktur akibat kerusuhan massal yang terjadi di beberapa titik di Provinsi Papua dan Papua Barat pada Senin (19/8/2019) hari ini.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, pihaknya belum menerima satupun konfirmasi adanya tindak pengrusakan, baik pada infrastruktur jalan maupun bangunan di sana.

"Sampai saat ini kami belum mendapat informasi adanya kerusakan infrastruktur dari pihak setempat," ujar Sugiyartanto saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/8/2019).

Berdasarkan hasil laporan warga, aksi kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Manokwari dan Jayapura yang melebar hingga ke Kota Sorong turut melumpuhkan sebagian wilayah. Seperti yang terjadi di Kota Sorong, dimana sejumlah akses jalan utama di sana seperti Jalan Basuki Rahmat, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Baru ditutup lantaran kericuhan tersebut.

Tak hanya itu, massa aksi kemudian juga mencoba merusak sejumlah fasilitas umum di sepanjang ruas jalan kota, hingga masuk ke kawasan Bandara Sorong dan melempar sejumlah fasilitas di sana dengan batu.

Namun begitu, Sugiyartanto menyerukan, Kementerian PUPR tetap belum menerima laporan akan adanya tindak pengrusakan tersebut. Jika benar ada, ia mengutarakan bahwa pihak Balai Bina Marga setempat nanti pasti akan menyampaikannya.

"Saya belum dapat laporan dari Kepala Balai (Bina Marga) di sana. Kalau pun ada, nanti mereka yang pasti akan menyebarkan informasinya kepada publik," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kerusuhan Papua Ganggu Iklim Investasi RI

Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Peneliti Indef, Eko Listianto menilai kerusuhan yang saat ini tengah terjadi di Manokwari, Papuaakan berdampak pada perekonomian Indonesia. Saat ini suasana di Manokwari masih mencekam sejak pagi tadi.

Eko menyebutkan dampak dari kerusuhan tersebut dapat menggoyang iklim investasi RI. Sebab persepsi investor terhadap keamanan Indonesia menjadi negatif.

"Kalau berkepanjangan, biasanya dia punya impact ke persepsi investor," kata Eko saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (19/8).

Terlebih Papua saat ini merupakan ikon investasi tambang Indonesia. "Terutama Papua kan kita kenal sebagai sektor- sektor yang banyak menarik investasi tambang," ujarnya.

Dia melanjutkan, sekarang saja kondisi investasi di pulau mutiara hitam tersebut sedang dalam kondisi kurang baik. Isu kerusuhan tentu akan semakin memperparah kondisi tersebut.

"Pertumbuhannya sangat rendah karena investasi tambang disana sedang tidak bagus kan. Nah ya impact ke ekonomi sih terutama image keamanan investasi disana kalau berlarut -larut ya," ujarnya.

 


Kontribusi Papua

Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Sementara itu, Eko mengungkapkan kontribusi Papua terhadap ekonomi RI secara keseluruhan memang tidak terlalu besar. Namun dia mengaku tidak mengetahui persis angkanya berada di kisara berapa.

"Kalau nilai secara total masih kecil cuma saya gak tau kalau kontribusi Freeportnya dari pajaknya cukup besar ya, tapi saya gak tau angkanya, Tapi secara makro Papua masih kecil, mungkin kurang dari 5 persen," tutupnya.

Massa di Manokwari, Papua melakukan demonstrasi sepanjang Jalan Yos Sudarso Manokwari. Mereka memblokir jalan tersebut.

Aksi ini buntut dari peristiwa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Sehingga massa tak terima dan melakukan unjuk rasa. Yayu Agustini Rahayu

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya