Papua Rusuh, Airnav Jamin Penerbangan ke Indonesia Timur Tetap Aman

Dengan begitu, penerbangan tetap berlangsung normal dan aman hingga saat ini.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Agu 2019, 01:09 WIB
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto memastikan pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara Rendani Manokwari, serta Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Papua, berjalan normal. 

"Kami sudah menghimpun informasi dari Kantor Cabang di Sorong dan Manokwari Papua, dipastikan protes massa di sejumlah titik tidak mengganggu aktivitas navigasi penerbangan," ujar Novie, Tangerang, Senin (19/8/2019).

Dengan begitu, penerbangan tetap berlangsung normal dan aman hingga saat ini. Lanjutnya, sejak pagi tadi pelayanan penerbangan di Manokwari dan Sorong normal. 

Ada lima penerbangan yang mendapat layanan navigasi pada Senin sore, yakni Lion Air JT 799 tujuan Sentani-Sorong dialihkan ke Manado. Sementara Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ571 dari Manokwari menuju Sorong, serta 3 penerbangan Wings Air (ATR72) dari Sorong menuju Ambon.

Novie menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kepala Unit Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari, serta Kepala Otoritas Wilayah IX, saat ini kondisi Bandar Udara masih dalam keadaan aman dan terkendali, begitu pula dengan kondisi peralatan navigasi penerbangan di dua Bandar Udara tersebut.

AirNav Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholer terkait agar tetap siap siaga terhadap situasi yang ada, termasuk rencana kontingensi juga disiapkan. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berharap Segera Membaik

Aksi unjuk rasa dai Manokwari, Papua Barat. (Liputan6.com/Kabarpapua/Katharina Janur)

"Kami sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk semua kondisi, termasuk pengalihan penerbangan. Kita siapkan Bandara Frans Kaisiepo Biak dan Bandara Pattimura Ambon, atau bisa kita arahkan untuk kembali ke Bandara asal. Sebagai tindakan preventif, antar Air Traffic Service Unit terus melakukan koordinasi,” tuturnya.  

Novie berharap kondisi dapat membaik sehingga aktivitas masyarakat dapat segera kembali berjalan normal baik di Kota Sorong maupun di kota Manokwari.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan memantau perkembangan kondisi di lapangan 24 jam, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan di ujung timur Indonesia," pungkasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya