Alasan Bali Jadi Lokasi Muktamar PKB

Cak Imin mengaku dalam posisi menunggu aspirasi dari peserta muktamar PKB 2019 di Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 19 Agu 2019, 23:21 WIB
Cak Imin Sedang Meninjau Lokasi Muktamar di Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meninjau lokasi Muktamar V PKB di Ballroom Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (19/8/2019).

Cak Imin melihat para pekerja yang sedang memasang dekorasi dan menata tempat acara pembukaan muktamar.

"Nanti Pak Jokowi duduk di sebelah mana, posisi layarnya di mana?" kata Cak Imin didampingi Ketua OC Muktamar V PKB Lukmanul Hakim, Ketua SC Ida Fauziah, dan Wasekjen PKB Ahmad Iman.

Menurut Cak Imin, ia ingin muktamar dipersiapkan dengan baik. "Kita siapkan kehadiran Pak Presiden Jokowi besok malam pada acara pembukaan," ujarnya. 

Saat ini, kata dia, peserta sudah mulai berdatangan ke Bali. Nantinya akan ada empat ribu orang yang terdiri dari tiga ribu peserta dan seribu kiai. 


Akan Dihadiri 1000 Ulama

Atribut PKB mulai semarakkan Muktamar V di Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

"Sekarang peserta berbondong-bondong mulai datang. Ada dari Aceh sampai Papua sudah datang. Peserta muktamar sekitar 3.000 kiai dan ulama. Semua ketum partai-partai kita undang," tuturnya.

Cak Imin punya alasan tersendiri memilih Bali sebagai lokasi dihelatnya Muktamar PKB. "Bali kita pilih sebagai tempat muktamar karena sangat trategis, bahwa Bali ini berhasil menjadi simbol kebhinekaan," ucap Cak Imin.

Sementara itu, soal Ketua Umum PKB, Cak Imin mengaku dalam posisi menunggu aspirasi dari peserta muktamar. "Soal pemilihan ketum, saya pada posisi nunggu saja pada para peserta muktamar. Semua kami serahkan pada mereka untuk ngambil keputusan. Saya gak bisa banyak berkomentar sebelum saatnya," ujar dia.

Hanya saja Cak Imin berpesan agar pemilihan Ketua Umum PKB dilakukan secara musyawarah mufakat. "Sistem yang dikedepankan pada muktamar ini adalah musyawarah nomor satu, sampai pada mufakat. Usahakan bisa terjadi tanpa voting. Kalau terpaksa baru voting," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya