Baru Latih Juventus, Maurizio Sarri Terkena Paru-Paru Basah

Juventus telah mengumumkan Maurizio Sarri terkena pneumonia atau penyakit yang kerap disebut paru-paru basah dan harus menjalani terapi penyembuhan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 20 Agu 2019, 08:50 WIB
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengidap penyakit pneumonia. (International Champions Cup/Thananuwat Srirasant)

Liputan6.com, Turin - Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri, telah didiagnosis menderita pneumonia. Sarri sudah tidak terlihat di bangku cadangan I Bianconeri dalam laga persahabatan kontra Triestina akhir pekan lalu.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini seringkali juga disebut dengan paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.

Kegemaran merokok diduga salah satu penyebab Sarri menderita penyakit ini. Namun, sejauh ini Sarri dikabarkan masih mampu menjalani tugasnya di kursi pelatih Juventus.

"Maurizio Sarri, setelah mengambil istirahat selama akhir pekan, hari ini (20/8/2019) dia berada di JTC Continassa, di mana dia mengoordinasikan pekerjaan stafnya," bunyi sebuah pernyataan Juventus.

"Sayangnya, dia tidak dapat melakukan pelatihan di lapangan karena flu yang terus menerus, yang melanda dirinya selama minggu lalu," lanjut pernyataan tersebut.

 


Jalani Terapi

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri memiliki kebiasaan merokok. ( AFP/Marco Bertorello )

Mantan pelatih Chelsea itu juga mesti menjalani pemulihan penyakit pneumonia. Namun, tidak diketahui berapa lama pelatih berusia 60 tahun ini menjalani penyembuhan.

"Pada sore hari, dia (Sarri) menjalani tes lebih lanjut yang memastikan dia menderita pneumonia, yang sudah ditentukan dengan terapi spesifik," jelasnya.


Kondisi Kesehatan

"Pelatih telah memberi wewenang kepada klub untuk mengomunikasikan keadaan kesehatannya," tutup pernyataan dari klub yang bermarkas di Turin tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya