Liputan6.com, Jakarta Pasca kerusuhan di Manokwari, Kementerian BUMN memastikan demi alasan keamanan sejumlah layanan kantor perbankan untuk sementara ditutup. Namun demikian, layanan bisa dilakukan melalui intenet banking dan ATM.
Deputi Bidang Jasa Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo menjelaskan Bank BRI melaporkan seluruh jaringan kantor BRI di Manokrawi, yaitu Kanca Manokwari, KCP Manokwari Kota, Unit Kota Manokwari, Unit Manokwari Selatan, Unit Cenderawasih, dan KK Gubernur Manokwari pada hari ini tidak beroperasi atas pertimbangan keamanan.
"Sebagai alternatif, nasabah BRI dapat menggunakan jaringan ATM BRI ataupun mobile banking dan internet banking BRI untuk melakukan transaksi layanan perbankan," terang Gatot kepada waratwan, Selasa (20/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu Bank Mandiri menutup sementara aktivitas kantor cabang di Manokwari dan Abepura untuk alasan keamanan, namun masyarakat Manokwari tetap dapat melakukan transaksi keuangan melalui jaringan elektronik banking Bank Mandiri, seperti Mandiri Online, ATM dan EDC yang tersebar di berbagai wilayah Manokwari.
Saat ini, Kementerian BUMN mencatat Bank Mandiri memiliki 7 kantor layanan di Wilayah Manokwari. Selain itu, untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam bertransaksi, di Manokwari Mandiri menyediakan 30 unit ATM dan 216 unit EDC yang tersebar di berbagai wilayah Manokwari, Papua Barat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Layanan BNI
Sementara itu, BNI tetap mengoptimalkan pelayanan perbankan yang dapat diberikan kepada masyarakat di Manokwari dengan mengalihkan operasional di 2 (dua) outlet, yaitu Kantor Cabang Manokwari dan Kantor Kas Wosi di Manokwari ke Kantor Kas Pemda.
Manajemen BNI terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta aparat berwajib untuk melakukan pemantauan lebih lanjut.
Sementara itu, demi alasan keamanan dan keselamatan asset dan Pegawai maka Bank BTN menutup sementara aktivitas layanan perbankan di 6 outlet Bank BTN yaitu KCP Manokwari, KCP Waena, KCP Sorong, KK Sentani, KK Abepura KC Jayapura hingga situasi kembali kondusif. Nasabah Bank BTN untuk mengakses layanan transaksi perbankan lewat ATM, mobile banking BTN dan internet banking.
Advertisement
Kerusuhan Papua, Pertamina Hentikan Sementara Pasokan Avtur ke Sentani
PT Pertamina (Persero) mengantisipasi dampak aksi massa yang terjadi di beberapa titik di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat pada Senin (19/8/2019). Diharapkan aksi massa tersebut tidak menganggu distribusi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Jayapura dan Manokwari.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII (Maluku dan Papua) Pertamina Brasto Galih Nugroho mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan BBM wilayah Jayapura, Terminal BBM Jayapura melakukan penyaluran BBM ke lembaga penyalur dengan jadwal lebih awal. Hal tersebut untuk mencegah terhambatnya akses jalan ke SPBU wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura.
Sedangkan penyaluran menuju wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sentani untuk sementara dihentikan sampai kondisi kembali kondusif.
"Adapun ketahanan stok avtur di DPPU Sentani dalam kondisi baik dan aman," kata Brasto, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (19/8/2019)
Untuk stok BBM di lembaga penyalur atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Manokwari terpantau dalam kondisi aman, namun aktivitas penyaluran BBM di Manokwari sampai saat ini masih terhambat dengan adanya terblokirnya jalan di dua titik, akses dari dan menuju Terminal BBM Manokwari.
Menurut Brasto, Pertamina terus mengupayakan penyaluran dapat terus dilakukan khususnya untuk kebutuhan masyarakat di lembaga penyalur SPBU, DPPU Rendani, serta PLTD Andai dan PLTD Sanggeng. Dapat disampaikan bahwa ketahanan stok DPPU Rendani, PLTD Andai dan PLTD Sanggeng dalam kondisi baik dan aman.
Pertamina terus memantau kondisi untuk melakukan penyaluran BBM. Untuk menjaga keamanan di Terminal BBM saat ini terdapat personil kepolisian di Terminal BBM baik di Jayapura maupun di Manokwari.
"Selain itu Pertamina juga berkoordinasi dengan TNI untuk penambahan pengamanan sampai situasi kembali aman dan kondusif," tandasnya.