Liputan6.com, Jakarta - Sudah lama sejak diet dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk menjaga berat badan ideal. Seiring waktu, tren metode satu ini terus berubah dengan segala macam iming-iming yang kadang belum tentu benar.
Bahaya berdiet tanpa pengawasan ahli juga sudah sering kali disampaikan. Dari sekian banyak di antaranya, berikut beberapa tren diet paling konyol sepanjang sejarah seperti dilansir dari berbagai sumber, Selasa, 20 Agustus 2019.
Baca Juga
Advertisement
Diet Sup Kol
Mengutip dari Shape, sesuai namanya, orang yang menjalani diet ini hanya diperbolehkan mengonsumsi sup kol saja sepanjang hari. Nafsu makan memang berkurang, tapi tidak dengan cara sehat, melainkan bosan.
Mengonsumsi satu makanan saja, di sini yang dimaksud adalah sup kol, nyatanya tak cukup memenuhi nutrisi tubuh setiap hari. Bukan menjaga berat badan ideal, banyak orang yang malah sakit dan kekurangan nutrisi lantaran menjalani diet satu ini.
Diet Serba Cuka Lord Byron
Pujangga sekaligus politisi di awal 1800-an Lord Byron dikenal memiliki ketakutan terbesar, yakni berat badan bertambah. Ia sering kali membatasi konsumsinya hanya pada biskuit dan air mineral, atau malah kentang yang dibiarkan menyerap cuka.
Hampir sepanjang hidupnya, Lord Byron selalu menjalani diet ketat dengan menjaga konsumsi serba cuka. Ia juga rela memakai baju berlapis-lapis agar terus berkeringat. Jadi tokoh penting saat itu, kebiasaan ini, melansir dari Ranker, diikuti tak sedikit orang.
Diet yang sempat tren di saat itu membuat banyak orang, terutama lelaki, memiliki perawakan kurus, wajah tirus, cenderung pucat. Baru beberapa saat kemudian diketahui metode diet itu tak sehat dan membuat Lord Byrn dan pengikutnya jatuh sakit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tren Diet Paling Konyol Sepanjang Sejarah
Diet Horace Fletcher
Pada akhir tahun 1800-an, Horace Fletcher mulai merekomendasikan semua orang untuk mengunyah lebih lama, jauh lebih lama. Ia percaya bahwa bagian nutrisi paling penting dari makanan ada saat proses mengunyah.
Teori ini membuat orang-orang harus mengunyah setidaknya 100 kali per menit. Makanan yang berubah jadi lunak, bahkan cenderung cair karena bercampur dengan air liur ini disebut membuat siapapun boleh makan apapun selagi mengunyah sebanyak yang tadi disebutkan.
Kala itu, diet ini sangat populer. Saking tenar, tak sedikit orang akan saling menghitung untuk satu sama lain ketika tengah makan bersama. Metode ini kemudian tak lagi digunakan ketika rahang tak sedikit orang mengalami kelainan karena terlalu lama mengunyah.
Diet Lolipop
Pada awal 2018, Kim Kardashian sempat memperkenalkan diet lolipop keluaran Flat Tummy Co. Berdasarkan keterangan dari brand tersebut, lolipop yang dimaksud mengandung bahan-bahan penghilang nafsu makan.
Sempat heboh, tapi tak banyak orang yang membutikan bahwa diet lolipop berhasil. Mereka memang terkesan kenyang, tapi di sisi lain, nutrisi tubuh juga tak terpenuhi karena waktu makan yang jadi berantakan.
Advertisement
Diet Tergolong Tak Masuk Akal
Diet Makanan Bayi
Melansir dari Hello Giggles, aturan dasar diet ini adalah memakan 14 kemasan makanan bayi selama sehari dengan opsi mngonsumsi makanan sehat untuk orang dewasa di waktu makan malam. Bisa juga dengan tiga kali makan makanan sehat untuk orang dewasa, tapi mengonsumsi makanan ringan bagi bayi.
Sleeping Beauty Diet
Tren diet di pertengahan abad ke-20 ini adalah dengan tidak melakukan apapun. Sebagai ganti, setiap orang yang menjalani diet ini harus menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Karena bila tidur, artinya tidak akan makan.
Metode ini sempat diikuti Elvis Presley, tapi tak dilaporkan lagi bagaimana hasilnya. Lagi pula, metode diet satu ini dinilai sangat sulit diikuti mengingat setiap orang punya aktivtas dan kewajiban yang harus diselesaikan setiap hari.