Liputan6.com, Putrajaya - Ketua Biro Hukum Partai DAP Malaysia mengatakan, permintaan maaf Zakir Naik tidak akan mengurangi fakta ia telah melanggar aturan izin tinggal permanen. Ustaz kontroversial kelahiran India itu tengah dituding memberikan pernyataan rasis dalam sebuah ceramah di Kelantan.
Baca Juga
Advertisement
"Permintaan maaf oleh Dr Zakir Naik adalah pengakuan olehnya bahwa pidatonya... telah membangkitkan kerusuhan rasial di (negeri) multi-etnis Malaysia," kata Ramkarpal Singh, Ketua Biro Hukum Democratic Action Party (DAP) Malaysia seperti dikutip dari Malaymail.com, Selasa (20/8/2019).
Menurut Ramkarpal, meski Zakir mengatakan kalimatnya telah dipelintir oleh sejumlah pihak, "namun faktanya tetap bahwa kata-kata tersebut telah menyebabkan keresahan."
Ia melanjutkan, sebagai orang asing Zakir Naik sudah seharusnya menghormati dan memahami lingkungan multikultur di Malayasia. "Tidak boleh tingga di negara itu jika ia gagal melakukannya," lapor Malaymail mengutip Ramkarpal.
Sang anggota dewan itu juga mengatakan, pihak berwenang tidak boleh terpengaruh oleh permintaan maaf Zakir Naik dalam usaha mencabut izin tinggal. Ramkarpal mengatakan, aparat "harus bertindak tanpa rasa takut atau kebaikan" dengan mengutamakan kepentingan bangsa.
Simak video pilihan berikut:
Titik Kesalahan Zakir Naik
Dalam kesempatan yang sama, Ramkarpal mengatakan titik kesalahan Zakir Naik.
"Mengatakan warga China (Malaysia) sebagai tamu dan mengklaim orang-orang India lebih setia kepada Perdana Menteri India dibandingkan dengan PM Malaysia tentu saja tidak sesuai dengan konteksnya," kata Ramkarpal.
"Zakir mungkin berpikir bahwa pidatonya tidak bersalah tetapi itu tetap apa yang dia pikirkan. Apa yang dipikirkan orang yang masuk akal sangat berbeda dan pihak berwenang harus menyadari bahwa penjelasan dan permintaan maafnya tidak dapat memaafkannya dari kesalahan yang mungkin telah dilakukannya," lanjutnya.
Zakir Naik telah meminta maaf pada hari ini, mengklaim karena telah membuat 'kesalahpahaman' setelah diinterogasi oleh polisi sebanyak dua kali dalam dugaan penyataan rasial dan agama selama ceramah di Kelantan.
Advertisement