Liputan6.com, Copenhagen - Miliarder Lars Larsen asal Denmark wafat pada usia 71 tahun. Ia tutup usia dua bulan setelah pensiun karena penyakit kanker liver yang ia derita.
Mengutip Forbes, Selasa (20/8/2019), Larsen adalah pendiri dari perusahaan ritel barang rumah tangga, yakni Jysk. Perusahaan ia dirikan pada 1979 dan berhasil berkembang dengan pesat.
Baca Juga
Advertisement
Pihak Jysk memberi konfirmasi bahwa Larsen wafat dengan damai di rumahnya di Silkeborg, bagian barat Denmark, pada Senin, 19 Agustus 2019 waktu setempat.
Semasa hidupnya, ia tak hanya menjadi miliarder tetapi juga salah satu 10 orang terkaya Denmark dengan kekayaan USD 4,4 miliar atau Rp 62,7 triliun (USD 1 = Rp 14.266). Lars Larsen Group miliknya memiliki usaha furnitur, golf, sushi, dan perhotelan.
Jysk sendiri juga hadir di Indonesia dengan menjual perabotan khas Scandinavia. Ada sebanyak 2.800 toko Jysk di 52 negara yang tersebar di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan total pegawai 23 ribu orang.
Perusahaan Lars Larsen Group berhasil meraup 4,2 miliar euro per tahun. Hasil terbesar berasal dari Jysk Group dengan pemasukan 3,58 miliar euro.
Ketika sang miliarder mundur dari posisi chairman karena sakit, putranya yakni Jacob Brunsborg mengambil alih posisi bapaknya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menjadi Orang Terkaya Forbes
Awal tahun ini, Larsen adalah orang terkaya keenam di Denmark versi Forbes. Sang miliarder wafat meninggalkan istrinya Kristine, dua anak dan empat cucu.
"Beliau akan dirindukan oleh kami semua, meski kami berduka atas kehilangan besar ini, kami akan terus melakukan yang terbaik untuk melanjutkan kehidupan kinerjanya yang mengesankan," ujar Brunsborg.
Advertisement
Pernah Sebar Buku
Lars Larsen pernah terkenal karena membagikan 2,4 juta buku secara gratis. Buku-buku itu ia kirim ke seluruh rumah di Denmark.
Buku itu memiliki judul Hello, My Name Is Lars Larsen, I Have A Good Offer yang merupakan otobiografi milik Larsen. Alhasil, bukunya menjadi menjadi yang paling banyak dibaca masyarakat Denmark.