Barang Berlebih, Jemaah Haji Diimbau Gunakan Kargo

Pada saat pemulangan, panitia mengimbau kepada jemaah haji untuk tidak membawa barang berlebih

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2019, 16:30 WIB
Sebanyak 449 jemaah haji Indonesia yang berasal dari embarkasi Surabaya, Jawa Timur tiba di Bandara Prince Mohamed bin Abdul Aziz pada Sabtu (6/7/2019), Darmawan/MCH

 

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Arsyad Hidayat  menegaskan, jemaah haji hanya diperkenankan membawa barang seberat 32 kilogram di tas koper dan 7 kilogram di tas kabin.

Jemaah haji, menurutnya, tidak diperkenankan menyimpan air zam-zam di dalam koper bagasi karena akan ketahuan. Hal ini mengingat masih cukup banyaknya jemaah yang membawa barang bawaan berlebih.

"Kalau ketahuan pasti akan dibuka, ketika dibuka, justru kita khawatir barang-barang yang lain milik jemaah ikut terbuang, sehingga ada barang yang hilang," ujar Arsyad, seperti dilansir Antara, Selasa (20/8/2019),

Diakui Arsyad, pihaknya tidak menyiapkan pelayanan penanganan barang kelebihan yang terpaksa ditinggal di bandara.

Sebab, kata dia, PPIH telah mengingatkan kepada jemaah haji semenjak di pondokan atau hotelnya masing-masing untuk tidak membawa barang berlebih.

Ia menyarankan, untuk mengirimkan kargo lewat perusahaan dari jauh-jauh hari sebelum kepulangan agar barang yang kita kirimkan sampai berbarengan dengan kita tiba di Tanah Air.

"Kita sudah sampaikan bahwa di setiap hotel sudah banyak yang menawarkan jasa, artinya kalau ada barang lebih segera kirimkan via kargo," ucap Arsyad.

Ia meminta kepada seluruh petugas kloter, termasuk ketua rombongan maupun ketua regu untuk bisa mengingatkan seluruh jemaah haji terkait aturan barang bawaan yang ditetapkan oleh maskapai.

Pihak maskapai, kata Arsyad, mempunyai pertimbangan-pertimbangan, khususnya yang berhubungan dengan keselamatan jiwa penumpang yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

"Tolong ini menjadi perhatian jemaah haji Indonesia supaya proses pemulangan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, juga mungkin di Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz Madinah berjalan lancar, tidak ada kendala, tidak ada masalah, sehingga prosesnya bisa berjalan lebih cepat," tegas Arsyad.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jemaah Haji Kelebihan Bawaan

Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah bergerak ke Arafah. Dok Daker Bandara

Sementara itu, salah satu jemaah haji yang mengalami kelebihan barang adalah asal kloter 6 Embarkasi Surabaya Feru Sukaryanto.

Feru harus merelakan sebagian barang bawaannya ditinggal di Bandara King Abdul Aziz Jeddah karena dianggap terlalu banyak. Menurutnya, barang yang tinggal hanya berupa makanan dan buah kurma.

"Hanya boleh sebagian yang dibawa masuk. Karena bukan makanan basah," ujar Feru yang berasal dari Kabupaten Sumenep.

Menurutnya, ketua kloter telah mensosialisasikan mengenai tas tentengan. Namun ternyata ukurannya adalah tas kecil, seukuran tangan.

Sedangkan banyak jemaah haji, termasuk dirinya membawa tas tentengan yang besar karena untuk membawa oleh-oleh.

"Yang paling banyak kurma muda, karena kalau di Indonesia kurma ini mahal,kalau di Tanah Suci kan murah, kalau sudah sampai di Indonesia harganya tidak karu-karuan," kata Feru.

Walaupun kecewa dengan pembatasan barang bawaan, tetapi hal tersebut sudah menjadi kebijakan maskapai.

"Kita terima saja lah," pungkas Feru.

 

(Desti Gusrina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya