Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka Usai Pelantikan Jokowi

Menteri PANRB menyatakan pembukaan pendaftaran CPNS 2019 pada Oktober 2019

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Agu 2019, 18:12 WIB
Peserta bersiap mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (26/10). Tes SKD CPNS dilakukan di 269 titik lokasi tes di 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, seleksi pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 akan dibuka usai pelantikan Presiden Republik Indonesia.

Hal itu ia sampaikan di Gedung Kementerian PANRB dalam acara pemberian penghargaan bagi anggota Polri Berprestasi dan Launching Anugerah ASN 2019 sore ini.

Dia menjelaskan, kemungkinan pendaftaran CPNS 2019 akan dibuka pada tanggal 20 Oktober ke atas. CPNS 2019 akan dibuka kembali dengan 100 ribu formasi baru.

"Iya, dibuka Oktober setelah pelantikan Pak Presiden. Setelah tanggal 20 Oktober," ujarnya di Gedung Kemenpanrb, Selasa (20/8/2019).

Kendati begitu, pihaknya masih enggan membocorkan bagaimana skema CPNS 2019 untuk lebih detail. Adapun dia menegaskan jumlah kursi yang dibuka tidak mengalami perubahan, tetap 100 ribu orang. Sementara untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sekitar 50 ribu orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Oktober 2019

Suasana jelang tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (26/10). Tes SKD CPNS dilakukan di 269 titik lokasi tes di 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan seluruh instansi Kementerian Lembaga baik pusat maupun daerah telah menyetorkan data kebutuhan pegawai untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019. Untuk itu, pembukaan CPNS tahun ini akan dilakukan pada Oktober mendatang.

"Kalau CPNS mungkin mudah-mudahan bisa tepat waktu Oktober. Belum ada (tanggalnya) ini formasinya juga belum ditetapkan nanti tunggu ratas dulu ini," ujar Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Tahap selanjutnya usai pendaftaran formasi yang dibutuhkan Kementerian dan Lembaga adalah melakukan verifikasi antara pengajuan kebutuhan pegawai dengan data pegawai yang ada di lapangan. "Kalau CPNS saya rasa sudah masuk semua (data kebutuhan pegawai)," jelas Bima.

Dia menyebut, pemerintah akan segera melakukan rapat terbatas untuk memastikan kapan pembukaan seleksi mulai dibuka. Nantinya penerimaan CPNS akan dibuka bagi 100.000 formasi baru.

"Tapi masih menunggu pak Menpan Syafruddin masih meminta waktu Presiden Joko Widodo melakukan ratas karena itu perpindahan oemerintahan baru kan masih harus dibicarakan," jelasnya.


BKN Ungkap Kendala Pendaftaran CPNS 2018

Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan empat kendala yang dialami pelamar saat seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Hal itu menjadi evaluasi agar permasalahan serupa tidak kembali terulang pada sistem perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini.

Kepala BKN yang juga seorang Ketua Pelaksana Panitia Seleksi ASN Nasional (Panselnas) Bima Haria Wibisana menyampaikan, kendala pertama yang banyak dihadapi peserta pada CPNS 2018 lalu yakni terkait data kependudukan.

"Database kependudukan yang tidak update, terutama kesulitan pelamar melakukan update Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) daerah dan pusat," ujar dia dalam sebuah pernyataan tertulis, Rabu (31/7/2019).

Sebagai informasi, total pelamar pada CPNS 2018 lalu mencapai 3.636.251 orang. Jumlah itu terbagi ke dalam 1.446.460 pelamar pada 76 instansi pusat dan 2.189.791 pelamar pada 481 instansi daerah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya