Surabaya - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuturkan, saat ini dirinya mendapatkan tugas dari PDI Perjuangan untuk mengajar di sekolah politik. Ia mengajar, penganggaran dan cara penggunaan hibah. Selain itu, BTP sapaan barunya menegaskan kalau tidak akan maju ke pencalonan wali kota (pilwali) Surabaya 2020.
Ia menuturkan, dirinya tidak mungkin menjadi calon wali kota Surabaya karena tidak ada perintah dari PDI Perjuangan.
"Saya bilang itu enggak mungkin saya ditugaskan jadi wali kota Surabaya. Kader-kader itu (Surabaya-red) masih banyak yang baik-baik,” ujar dia saat menghadiri seminar wawasan kebangsaan di Universitas Kristen (UK) Petra di Surabaya, seperti melansir Jawa Pos, Selasa (20/8/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, dirinya kini mendapatkan tugas PDI Perjuangan untuk mengajar di sekolah politik. Dia mengajarkan penganggaran dan cara penggunaan hibah. Saat ini, ia bertugas di Nusa Tenggara Timur (NTT). Jadi, tidak ada partai yang menugasi saya jadi wali kota Surabaya,” ujar dia.
Perintah partai itu tidak hanya berlaku di Surabaya, tapi di semua daerah. BTP pun belum diperintah untuk menjadi kandidat calon kepala daerah, termasuk di NTT tempat dia kini mengajar sekolah politik.
Saat ditanya mengenai dukungan warga Surabaya agar dirinya maju sebagai calon wali kota, BTP menuturkan, hanya patuh pada perintah partai. "Saya sebagai kader partai tentu ikutin perintah partai,” kata dia.
Baca konten-konten menarik Jawa Pos di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bertemu Pengusaha, Bahas Apa?
Selain itu, BTP juga menanggapi soal pertemuan dengan beberapa pengusaha di Surabaya pada kemarin malam. Ia memastikan pertemuan itu tidak membahas politik, tetapi tentang usaha. Bagaimana cara pengusaha itu bisa berbagi dan berempati. Contohnya mengarahkan CSR secara tepat sasaran.
"Ya, karena yang datang mampu. Ya ketemu Ahok bayar tiket, kata dia.
Sebelumnya, BTP sempat masuk bursa pilwali Surabaya. Nama dia disebut pemerhati politik dari Damai Center for Social Life, Belinda Ho. Nama BTP diusulkan bersama ulama muda Zahrul Azhar As’ad alias Gus Hans dan politikus PSI Dhimas Anugrah.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono menuturkan, hingga kini belum ada instruksi dari DPP soal bakal calon wali kota dari partai banteng. "Belum ada instruksi. Belum menyebut sosok," kata dia
Adi menyebutkan, kini DPC sibuk konsolidasi partai, terutama mensolidkan seluruh kader untuk persiapan pilwali 2020.
Advertisement