Off-Facebook Activity, Permudah Pengguna Kontrol Data

Facebook menyiapkan fitur baru, Off-Facebook Activity, yang berfungsi mempermudah pengguna untuk melihat dan mengontrol data yang dibagikan berbagai aplikasi.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Agu 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook menyiapkan fitur baru, Off-Facebook Activity, yang berfungsi mempermudah pengguna untuk melihat dan mengontrol data, yang dibagikan berbagai aplikasi dan situs web dengan perusahaan tersebut.

Fitur ini akan secara bertahap dirilis untuk pengguna di Irlandia, Korea Selatan, dan Spanyol.

Dikutip dari Phone Arena, Rabu (21/8/2019), fitur Off-Facebook Activity akan tersedia untuk pengguna di berbagai negara lain dalam beberapa bulan ke depan.

"Kami akan meneruskan peluncuran fitur ini ke berbagai wilayah lain dalam beberapa bulan, untuk memastikan fitur ini berfungsi dengan baik bagi semua orang," tulis Chief Privacy Officer, Policy, and David Baser, Director of Product Management Facebook, Erin Egan, dalam keterangan resminya.

Melalui Off-Facebook Activity, pengguna dapat melihat ringkasan infromasi yang dikirimkan oleh aplikasi dan situs web lain kepada Facebook melalui sejumlah alat bisnis online perusahaan, termasuk Facebook Pixel dan Facebook Login.

Pengguna juga dapat memutuskan koneksi semua informasi tersebut dari akun Facebook.

Selain itu, pengguna juga memiliki pilihan untuk menghentikan fitur tersebut dari akunnya. Kemudian, Facebook akan menghapus informasi pengenal pengguna dari data yang dipilih aplikasi dan situs web untuk dikirim ke Facebook.

Pihak Facebook mengatakan, tidak akan menggunakan data apa pun yang dihentikan pengguna untuk menargetkan iklan kepada mereka di aplikasi seperti Facebook, Instagram, atau Messenger.

Hal ini kemungkinan akan berdampak pada bisnisnya, tapi Facebook yakin memberi kontrol atas data para pengguna kepada mereka, lebih penting.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Pendapatan Iklan Facebook

Facebook (JUSTIN SULLIVAN / AFP)

Dilansir Reuters, fitur baru ini hadir ketika Facebook sedang menghadapi kritik keras dari anggota parlemen dan regulator atas praktik privasinya.

Facebook seperti kebanyakan aplikasi dan situs web gratis lain disokonng oleh iklan online, yang bersinggungan dengan data pengguna.

Facebook sendiri menghasilkan uang dari iklan dan menawarkan berbagai alat kepada para pengiklan untuk menargetkan pelanggan potensial mereka. Setiap perubahan dalam mengurangi efektivitas penargetan iklan akan merugikan pendapatan perusahaan.

Facebook pada kuartal April - Juni 2019 membukukan hampir USD 17 miliar dari penjualan iklan.


Pengaruhi Pendapatan Iklan

Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Kehadiran Off-Facebook Activity ini kemungkinan akan memengaruhi pendapatan iklan tersebut di masa depan, tapi seberapa besar kepedulian pengguna terhadap fitur tersebut masih dipertanyakan.

"Pertanyaannya adalah seberapa banyak konsumen yang benar-benar akan repot menggunakan fungsi ini, terutama mengingat hal itu akan memerlukan navigasi ke area Settings. Saya pikir dampak dari fungsi baru ini juga akan dapat dikelola untuk bisnis," ungkap analis Atlantic Equities, James Cordwell.

(Din/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya