Liputan6.com, Jakarta - Para perusahaan pembuat chipset tengah berlomba-lomba menghadirkan chipset dengan teknologi terbaru. Salah satunya adalah dengan menanamkan kecerdasan buatan pada chipset garapan mereka.
Terkini, Intel memperkenalkan chipset terbaru mereka yang untuk pertama kalinya dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Chipset ini dirancang sedemikian rupa untuk fasilitas komputasi besar.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk mencapai situasi 'AI di aspek kehidupan mana pun' di masa depan, kita harus berurusan dengan sejumlah besar data dan memastikan organisasi dilengkapi dengan apa yang mereka butuhkan untuk menggunakan data secara efektif dan memprosesnya di tempat mereka dikumpulkan," kata Naveen Rao, manajer umum kelompok produk kecerdasan buatan Intel sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (22/8/2019).
Sekilas soal chip tersebut, pengembangannya berlangsung di fasilitas milik Intel di Haifa, Israel. Chipset bernama Nervana NNP-I atau Springhill ini dibuat dengan mengacu pada chipset Ice Lake berarsitektur 10nm.
Teknologi ini, kata Intel, memungkinkan chipset mampu menangani beban kerja tinggi, tetapi menggunakan lebih sedikit energi.
Apple Resmi Beli Bisnis Modem Mobile Intel
Diwartakan sebelumnya, Apple akhirnya resmi mengumumkan telah mengakuisisi mayoritas bisnis model seluler milik Intel. Berdasarkan pengumuman, nilai akuisisi ini mencapai USD 1 miliar.
Dikutip dari The Next Web, Jumat (26/7/2019), akuisisi ini melibatkan pemindahan 2.200 karyawan Intel beserta kekayaan intelektual, peralatan, serta properti ke Apple. Kesepakatan ini diharapkan selesai pada kuartal keempat 2019.
"Apple akan memegang lebih dari 17 ribu paten teknologi nirkabel, mulai dari protokol untuk standar seluler hingga arsitektur dan pengoperasian modem," tulis Apple dalam pernyataan resminya.
Kendati demikian, Intel masih akan mengembangkan modem untuk kebutuhan non-smartphone, seperti PC, Internet of Things, dan kendaraan otonomos. Dengan kata lain, Intel sudah memutuskan keluar dari bisnis modem smartphone.
Menurut CEO Intel Bob Swan, akuisisi ini membuat pihaknya dapat makin fokus mengembangkan teknologi jaringan 5G untuk pasar lebih luas, seperti operator telekomunikasi hingga penyedia layanan cloud.
Pascaakuisisi Apple juga disebut dapat makin mengontrol komponen hardware untuk produk besutannya. Jadi, secara perlahan, perusahaan berbasis di Cupertino itu ingin melepas ketergantungan dari perusahaan lain.
Seperti diketahui, Apple saat ini sudah mendesain CPU dan GPU secara mandiri untuk perangkat mobile miliknya. Karenanya, wajar saat ini perusahaan tersebut mengakuisisi bisnis modem mobile Intel untuk membuatnya makin mandiri.
(Why/Isk)
Advertisement