Mimpi Menteri PANRB Cetak 1 Juta PNS Unggul

Menteri PANRB memiliki misi mencetak ASN unggul dalam lima tahun ke depan

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Agu 2019, 13:15 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dalam laporannya saat Presidential Lecture 2019.

Liputan6.com, Jakarta Menteri PANRB, Syafruddin mengatakan pemerintah menargetkan untuk menciptakan 1 juta ASN/PNS unggul dalam lima tahun ke depan. Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur sipil negara serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Lalu mencermati perbandingan kualitas ASN dan total penduduk, setidaknya kebutuhan 1 juta ASN profesional dalam lima tahun ke depan. Jadi kita membutuhkan 1 juta," kata dia, saat Launching Program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN, di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Mantan Wakapolri ini mengatakan, kini total ASN yang ada di Indonesia sebanyak 4,3 juta orang. Dari jumlah tersebut, baru 10 persen yang masuk dalam kategori 'ASN unggul'.

"Kita sekarang baru punya kira-kira 400.000 dari 4,3 juta itu, yang unggul baru sekitar 10 persen," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jadi Syarat Menjadi Negara Maju

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. (Dok Kementerian PANRB)

Dia menjelaskan berdasarkan pengalaman di sejumlah negara maju, untuk menjadikan ASN sebagai agen atau pendorong pembangunan, diperlukan 25 persen ASN unggul dari total ASN yang ada.

"Kita perlu 1 juta supaya 25 persen aparatur sipil negara itu bisa menjadi influencer atau menjadi agen untuk mempengaruhi yang lain sudah bisa dengan 25 persen," tegas dia.

"Itu pengalaman di beberapa negara yang mulai mau maju. Karena kita menyadari kita memang besar sekali luasnya kita dan penduduk kita 263 juta yang harus dilayani," tandasnya.


Menteri PANRB Gencarkan Pembangunan ASN Berkualitas

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dalam laporannya saat Presidential Lecture 2019.

Kementerian PANRB menyelenggarakan Anugerah ASN Tahun 2019 dengan tema Talent Management Strategies for Retaining High Potential ASN. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring sosok aparatur negara yang layak menjadi panutan karena karya, kinerja, dedikasi dan pengabdian yang luar biasa sehingga berdampak pada perubahan di masyarakat.

Pemberian Anugerah ASN 2019 terbagi dalam tiga kategori yaitu pejabat pimpinan tinggi pratama  teladan, PNS Inspiratif dan future leader.

"Kita akan lakukan evaluasi kinerja seluruh ASN dan di bulan November akan kita berikan penghargaan untuk tiga level yaitu pejabat high level atau pratama, yang kedua ASN inspiratif dan yang kedua bagi ASN milenial," kata Menteri Syafruddin di Jakarta, Rabu (21/9/2019).

Dia menjelaskan pembangunan SDM merupakan faktor utama dalam mendukung perkembangan kemajuan bangsa. Sehingga saat ini banyak negara di dunia yang tidak lagi mengandalkan sumber daya alam tetapi fokus pada pembangunan sumber daya manusia.

Terkait hal tersebut pemerintah melalui Kementerian PANRB melakukan perekrutan ASN untuk menjaring talenta-talenta terbaik bangsa agar dapat membawa perubahan.

"Kemarin kami telah melakukan perekrutan 182 ribu ASN terbaik dari 6 juta pendaftar yang ada. Mereka yang lulus merupakan ASN yang terbaik," ujar Menteri Syafruddin.

Dalam lima tahun mendatang pemerintah akan kembali melakukan perekrutan talenta-talenta terbaik bangsa untuk menjadi ASN. "Tahun ini kami kembali akan melakukan perekrutan seratus ribu ASN," ungkapnya.

Tujuannya agar para ASN yang merupakan talenta terbaik bangsa dapat memberikan perubahan baik terhadap kinerja pemerintahan maupun masyarakat dan swasta. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintahan mendatang yaitu pada pembangunan sdm.

Tentu saja jika ingin Indonesia menjadi negara maju maka pembangunan sdm harus dilaksanakan tidak hanya pada ASN saja. Tetapi juga harus menyentuh seluruh elemen bangsa secara bersama dan berkesinambungan.

"Pembangunan sdm berkualitas juga penting bagi aparatur negara lainnya seperti TNI/Polri dan juga sektor privat atau swasta. Karena sumber daya manusia itu 82 persen berada pada sektor swasta," ucap Syafruddin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya