Tersesat 5 Hari di Hutan, Pendaki Ini Selamat Berkat Buah Beri dan Jangkrik

Lima hari setelah hilang selama perjalanan menunggang kuda, Kaden Laga, 25, ditemukan hidup dan sehat. Ia mengaku makan buah beri dan jangkrik selama berada di luar. Ini kisahnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Agu 2019, 17:02 WIB
Ilustrasi jangkrik hitam dari famili Gryllus atau true crickets (Wikimedia / Creative Commons)

Liputan6.com, Montana - Seorang pendaki hilang selama 5 hari di hutan belantara Montana di bagian utara Amerika Serikat. Ia mengaku selamat dari kelaparan selama tersesat berkat memakan buah beri dan serangga jenis jangkrik.

Menurut laporan BBC yang dikutip Rabu (21/8/2019), lima hari setelah hilang selama perjalanan menunggang kuda, Kaden Laga, 25, ditemukan hidup dan sehat pada Jumat 16 Agustus pagi.

Semua berawal dari perjalanan bersama anggota keluarga di Selway-Bitterroot Wilderness, wilayah pegunungan di perbatasan Montana dan Idaho. Saat itu kuda saudara laki-laki Kaden Laga melemah. Ia yang merupakan pendaki terkuat di grup, menawarkan saudaranya naik kuda, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Dia mengajukan diri untuk berjalan di depan kelompok menuju jalan setapak, tetapi salah berbelok dan tersesat.

Sebelum dia hilang, sang istri yang tengah hamil, Arden sempat berpesan. "Ia menatapku dan berkata, 'kamu lebih baik berjanji padaku untuk pulang dengan selamat'," katanya kepada afiliasi CNN, KSTU.


Minum Air Sungai, Buah Beri dan Jangkrik

Ilustrasi sungai (iStock)

Bertekad untuk kembali ke keluarganya, dia minum air dari sungai dan makan buah beri serta jangkrik.

Pada suatu malam yang sangat dingin ia sempat terpikir tak mampu bertahan untuk melihat matahari terbit. Rasa khawatir pun membuncah, ia takut tak lagi bisa melihat istri atau bertemu anak mereka.

Ia lalu memutuska menulis catatan di teleponnya."Kalau-kalau aku tidak keluar dari sini, aku mencintaimu. Aku mencintai hidupku bersamamu, dan aku sangat menyesal telah meninggalkanmu dan membuatmua menjadi ibu tunggal."

Sementara itu, Arden dan keluarga Laga mendirikan pusat komando di rumah orangtuanya di Florence, Montana. Pencari menggunakan anjing, pencitraan panas, dan helikopter.

 


Akhirya Selamat...

Ilustrasi helikopter (iStock)

Suatu hari, Kaden Laga melihat helikopter terbang di atas kepala.

"Aku seperti, 'ini dia. Mereka akan menemukanku,' dan mereka tinggal landas ke arah lain," katanya.

Setelah menyadari bahwa para pencari belum melihatnya, dia pun berupaya menemukan jalan keluar. Beruntung baginya, seorang penyelamat meninggalkan headlamp --lampu di kepala. Laga menggunakannya untuk menemukan salah satu tempat perkemahan sekitar pukul 01.00 hari Jumat.

"Saya sangat beruntung, diberkati, dilindungi...," kata Kaden Laga kepada afiliasi CNN, KPAX.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya