Cara Hindari Polusi Kendaraan Saat Terjebak Macet di Dalam Mobil

Cara menghindari polusi kendaraan saat terjebak macet di dalam mobil.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Agu 2019, 13:00 WIB
Kendaraan melintas di KM 28 Tol Jakarta - Cikampek, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Contraflow yang diberlakukan lebih awal dari jadwal diharapkan dapat mencairkan kepadatan Jalan Tol Cikampek terutama menjelang titik-titik rest area kilometer 33, 39, 50 dan 57. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Terjebak macet berjam-jam saat mengendarai mobil bisa saja membuat Anda terpapar polusi kendaraan. Partikel polutan polusi kendaraan dapat masuk ke dalam mobil.

Padahal, sebagian besar kendaraan bermotor melepaskan polutan berbahaya di udara, termasuk nitrogen dioksida, hidrokarbon, dan partikel kimia ultrafine.

Menghirup polutan polusi kendaraan tersebut bisa berisiko timbul berbagai masalah kesehatan, misal penyakit jantung dan paru hingga disfungsi sistem saraf, reproduksi dan kekebalan tubuh. Untuk menghindari polutan, menutup kaca mobil memang membantu cegah udara berbahaya masuk.

Ada juga cara memasang filter kabin mobil dan pengaturan A / C dapat mengurangi jumlah polutan yang masuk ke dalam mobil. Filter kabin yang dimaksud untuk membersihkan udara yang dihirup penumpang kendaraan.

"Memasang filter kabin mobil harus memberikan peningkatan terhadap memperbaiki kualitas udara. Yang pasti mengganti filter kabin setiap enam bulan sekali lalu menjadi satu tahun sekali (tergantung seberapa banyak yang dikendarai seseorang) harus meningkatkan kualitas udara di dalam mobil," ujar Yifang Zhu, profesor ilmu kesehatan lingkungan di Sekolah Tinggi Kesehatan Masyarakat Fielding UCLA, dikutip dari laman Time, Kamis (22/8/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Aktifkan Resirkulasi Udara

Kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (2/7/2019). Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut kerugian ekonomi akibat kemacetan Ibu Kota berdasarkan data tahun 2013 sebesar Rp 65 triliun per tahun dan pada 2019 mendekati Rp 100 trilliun. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Anda juga bisa mengaktifkan fungsi resirkulasi udara sistem A / C.

"Cara ini menutup pertukaran udara antara bagian dalam kendaraan dan luar. Hasilnya, menggunakan udara resirkulasi," tambah Zhu.

Beberapa penelitian Zhu menunjukkan, resirkulasi udara dapat mengurangi tingkat polutan partikulat kabin sebanyak 90 persen. Tetapi penting untuk tidak melakukan sirkulasi udara setiap saat.

Studi Zhu menemukan, dalam waktu 15 menit setelah mengaktifkan fungsi resirkulasi udara, karbon dioksida (CO2) yang keluar hanya dari satu atau dua orang atau setara 2.500 dan 4.000 bagian per juta CO2. Pada tingkat itu, CO2 mengakibatkan Anda kantuk, sakit kepala, dan mual ringan.

Jika Anda terjebak macet lebih dari 15 menit, Zhu merekomendasikan, mematikan fungsi resirkulasi selama satu atau dua menit agar CO2 menghilang. Kemudian menyalakannya kembali.

"Mengambil tindakan-tindakan di atas tidak akan sepenuhnya menghilangkan paparan Anda terhadap polusi kendaraan. Tetapi setidaknya itu dapat mengurangi polutan yang masuk," Zhu melanjutkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya