Pantau Kondisi Terkini, Jokowi Telepon Gubernur Papua Barat

Presiden Jokowi mengaku terus memantau kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat pascakerusuhan.

oleh Lizsa EgehamRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 21 Agu 2019, 15:53 WIB
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku terus memantau kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat pascakerusuhan. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kondisi di dua wilayah tersebut saat ini telah kondusif.

"Tadi pagi saya telepon Pak Gubernur Mandacan (Dominggus Mandacan) di Papua Barat untuk tanyakan mengenai Manokwari seperti apa. Sudah baik, Sorong seperti apa, sudah baik," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Kupang, Provinsi NTT, Rabu (21/8/2019).

Selain itu, Jokowi memastikan situasi di Fakfak, Papua Barat kini juga sudah aman. Unjuk rasa diwarnai pembakaran dan perusakan fasilitas umum diketahui sempat terjadi di Fakfak hari ini.

"Di Fakfak juga mulai terkondisikan, baik semuanya," ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku dalam waktu dekat ini akan berkunjung ke Papua. Kunjungan itu dalam rangka meresmikan Jembatan Holtekamp.

"Baru kita atur tetapi dalam rangka meresmikan Jembatan Holtekam. Mungkin awal-awal bulan depan (September)," ucap Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kerusuhan di Papua

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Senin, 19 Agustus 2019. Massa membakar Gedung DPRD Manokwari dan beberapa fasilitas umum. Tak hanya di Manokwari, unjuk rasa juga terjadi di Jayapura.

Kedua aksi ini ditengarai akibat kemarahan masyarakat Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Semarang Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut pihaknya akan menambah pasukan untuk mengamankan objek vital, khususnya di Papua dan Papua Barat. Wiranto mengatakan, penambahan pasukan itu akan didatangkan dari daerah lain di luar Papua dan Papua Barat.

"Hanya memang perlu penambahan pasukan untuk lebih meyakinkan pengamanan objek-objek vital yang ada di Papua dan Papua Barat," ungkap Wiranto di kantornya, Senin 20 Agustus 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya