Liputan6.com, Jakarta - Pemenang Astra Honda Motor Technical Skill Contest (AHM-TSC) 2019 berkesempatan berlaga di Asia Oceania Honda Technician Skill Contest 2020 di Thailand. Hanya saja kemenangan ini tidak menggaransi mereka bisa langsung tampil di ajang tersebut.
Wedijanto Widiarso, GM Technical Service Division AHM menjelaskan, pemenang AHM-TSC 2019 akan diadu kembali dengan jawara pada kejuaraan serupa di tahun depan. Nantinya, dua teknisi terpilih akan mewakili Indonesia di ajang tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"2020 akan ada kejuaraan seperti ini lagi dan kita adu lagi (dengan juara 2019). Nanti akan terpilih dua terbaik untuk kita kirim ke Asia Oceania (Honda Technician Skill Contest 2020)," jelasnya baru-baru ini di Semarang, Jawa Tengah.
Untuk menghadapi kompetisi dengan level yang lebih tinggi, kedua peserta terpilih tersebut nantinya akan dikarantina guna mendapatkan pembekalan lebih mendalam dan intensif.
"Biasanya akan dikarantina selama sebulan, tapi sebelumnya akan dikarantina juga oleh Main Dealer. Jadi prosesnya cukup bertahap," ujar Wedijanto.
Sekadar informasi, Agung Prasetyo dari Astra Motor Semarang merupakan pemenang AHM-TSC 2019 di kategori Teknisi. Sementara Masngudin dari PT Daya Adicipta Motora keluar sebagai juara di kategori Service Advisor.
Kategori
Masngudin menyebutkan, pada kompetisi Asia Oceania Honda Technician Skill Contest ada tiga kategori yang dilombakan. "Ada motor karburator, motor reguler seperti Honda PCX dan big bike," katanya.
Menurutnya, motor karburator akan menjadi tantangan lantaran saat ini rata-rata motor yang ia tangani di bengkel AHASS adalah motor injeksi.
"Di Indonesia teknologinya sudah injeksi ke atas seperti yang dimiliki motor-motor premium, tapi di negara tetangga masih familiar dengan motor-motor karburator misalnya Honda Win atau Honda Grand,"
"Motor lama seperti ini sudah jarang yang melakukan perawatan di bengkel, itu yang akan menjadi sedikit kesulitan dalam penyesuaiannya," tutur Masngudin.
Sementara itu, Agung Prasetyo mencoba untuk bersikap bijak dan menyatakan kesiapannya. Ia juga berupaya untuk belajar lebih dalam mengenai teknologi injeksi maupun karburator.
"Mungkin persiapan yang matang saja. Lebih menguasai ilmu injeksi dan karburator. Jadi harus siap apapun itu, baik soal maupun motornya," ujar Agung.
Advertisement