Liputan6.com, Surabaya - Kawasan mangrove Surabaya, Jawa Timur telah menjelma menjadi salah satu potensi besar yang dimiliki oleh penduduk Surabaya. Hutan bakau seluas 493 hektare (ha) ini sudah bertahun-tahun jadi tempat mata pencaharian yang bermukim di sekitar.
Akan tetapi, apa Anda sudah apa saja kelebihan kawasan mangrove yang ada di Surabaya ini? Berikut enam rangkuman yang diperoleh dari berbagai sumber - sumber yang dikutip Liputan6.com:
1.Tembok Alam Pesisir Surabaya
Mangrove atau yang biasa disebut hutan bakau, biasa tumbuh dengan alami di daerah pesisir pantai. Dengan persebarannya yang melingkupi daerah pinggiran pantai dan daerah payau lainnya, tumbuhan ini sendiri memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya abrasi yang disebabkan oleh besarnya gelombang air yang menghantam Surabaya. Selain itu, dengan adanya hutan bakau, kawasan pesisir Surabaya dapat terjaga dari sampah-sampah yang bermuara dari laut.
Baca Juga
Advertisement
2.Reklamasi Alami
Menurut beberapa penelitian, kawasan mangrove dapat menciptakan daratan baru. Dengan kemampuan tumbuhan bakau sendiri yang dapat mengikat sedimen lumpur, dan persebarannya yang relatif cepat. Memungkinkan surabaya memiliki daratan baru di daerah timur.
3.Surga Migrasi Burung Pantai Terbesar
Surabaya memiliki musim yang banyak ditunggu oleh pencinta burung di Indonesia khususnya burung pantai. Tercatat dari September- April jadi momen tepat untuk menyaksikan berbagai jenis burung pantai bersinggah saat memasuki musim migrasi.
Berbagai jenis burung pantai dapat ditemui saat bulan tersebut, di antaranya cerek jawa, cerek titil, trinil pantai, trinil kaki merah, ekor borok, dan lain-lain.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Habitat Kucing Bakau
4. Habitat Kucing Bakau yang Terancam Punah
Kucing bakau merupakan hewan yang terancam punah. Hanya beberapa ekor saja yang terdapat di habitat aslinya. Di surabaya, keberadaan kucing bakau nyaris menjadi mitos karena jarangnya eksistensi dari hewan satu ini. Di tengarai penyebabnya adalah habitat asli karnivora ini yang sebagian besar telah dijadikan tempat pemukiman.
Namun, beberapa pengamat mangrove mengklaim telah mendapatkan beberapa bukti gambar keberadaan kucing bakau ini dengan menggunakan camera trap.
5. Wahana Edukasi dan Rekreasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sadar betul dengan potensi yang dimiliki daerah mangrove. Dengan alasan itu didirikannya ekowisata mangrove.
Di sana pengunjung dapat banyak mengetahui tentang kegunaan dan manfaat hutan bakau. Selain itu, dengan adanya berbagai wahana dan sarana yang disediakan mulai dari, jogging track, spot selfie, dan wisata perahu dapat menambah pengalaman anda untuk menikmatinya.
Ditambah dengan adanya mangrove information center (mic), dapat menambah wawasan tentang berbagai jenis tumbuhan bakau yang ada di kawasan ini.
Untuk dapat menikmatinya pengunjung tidak ditarik biaya tiket masuk. Namun untuk dapat mengelilingi kawasan ini dengan menggunakan perahu, pengunjung dikenakan tarif 15.000 untuk anak- anak dan 25.000 untuk dewasa.
6. Buah Bakau Menjadi Sirup
Selain kegunaannya untuk mencegah abrasi, masyarakat surabaya berhasil mendapat kegunaan lain dari tumbuhan bakau ini. Salah satu penduduk surabaya, dengan melakukan berbagai penelitian mampu mengubah buah dari salah satu tumbuhan bakau yang bernama ilmiah "Sonneratia Caseolaris" atau yang biasa disebut bogem, menjadi sirup yang memiliki banyak manfaat.
Sirup ini memiliki khasiat mengobati panas dalam, sariawan, batuk, dan menjada kesehatan tubuh. Untuk menjaga agar tumbuhan ini tidak rusak dalam pemanfaatan buahnya, mereka hanya memakai buah yang sudah jatuh di tanah. Dengan begitu, kerusakan akibat kontak langsung dapat diminimalisir.
Yuk, mari kita sama-sama jaga kelestarian hutan bakau surabaya. Apalagi rencananya dijadikan kebun raya mangrove terbesar di dunia.
Advertisement