Harga Emas Tergelincir Dampak Kenaikan Ekuitas

Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen pada USD 1.501,8 per ounce pada perdagangan Kamis (22/8/2019).

oleh Septian Deny diperbarui 22 Agu 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi koin emas (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun ke level yang lebih rendah pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan ekuitas.

Dikutip dari laman CNBC, Kamis (22/8/2019), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen pada USD 1.501,8 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,24 persen menjadi USD 1.512,1 per ounce.

 

”(Pelaku pasar) hanya berhati-hati menjelang risalah FOMC; mereka hanya melepas emas, "kata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures.

"Tampaknya ada semburan optimisme sejauh kesepakatan perdagangan dan ekonomi berjalan, dan secercah harapan ini mendorong rally dalam ekuitas dan orang-orang melompat keluar dari keselamatan untuk mengambil risiko melalui ekuitas," lanjut dia.

Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat telah melakukan yang terbaik dengan China dan kesepakatan perdagangan lainnya, sambil menekan the Fed untuk menurunkan suku bunga. Dia mengatakan kebijakannya menghambat pertumbuhan AS dan mengurangi kemampuan negara untuk bersaing secara ekonomi.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan dan membebani dolar, membuat harga emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham AS Naik

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Saham AS naik secara luas optimis mengikuti pendapatan ritel. Sementara imbal hasil keuangan AS naik karena kenaikan harga saham mencerminkan membaiknya sentimen risiko.

"Tetap saja, kenaikan pasar logam mulia tidak boleh terlalu kecewa dengan aksi harga sejauh minggu ini, karena dapat diperdebatkan emas dan perak menunjukkan ketahanan dalam menghadapi reli pasar saham global minggu ini," ungkap Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals.

Harga emas batangan telah naik lebih dari USD 100 sejak awal Agustus di tengah kekhawatiran atas prospek ekonomi global dan prospek penurunan suku bunga AS.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya