Korut Sebut Langkah AS Ini Bisa Picu 'Perang Dingin' Jenis Baru

Korea Utara mengatakan, langkah-langkah Amerika Serikat ini dapat memicu Perang Dingin jenis baru.

oleh Siti Khotimah diperbarui 22 Agu 2019, 07:53 WIB
Jet tempur Angkatan Udara AS F-35 dan jet tempur F-15 Korea Selatan terbang di atas Semenanjung Korea, Korea Selatan (31/8). (South Korea Defense Ministry via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Seorang juru bicara Korea Utara mengatakan pada Kamis 22 Agustus, uji coba rudal jarak menengah Amerika Serikat baru-baru ini dan rencana pengerahan jet tempur F-35 akan berdampak besar. Langkah itu dianggap berbahaya, memicu 'Perang Dingin' jenis baru di Semenanjung Korea.

Korut mengklaim sikapnya tidak berubah, yakni "untuk menyelesaikan semua masalah melalui dialog dan negosiasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menambahkan bahwa "dialog yang disertai ancaman militer tidak menarik bagi kita," menurut media pemerintah KCNA dikutip dari The Straits Times, Kamis (22/8/2019)

"Langkah-langkah militer (Amerika Serikat) yang berbahaya dan tidak biasa sekarang ada di cakrawala, yang akan memicu perang dingin baru di semenanjung Korea dan di kawasan itu," tambah pernyataan itu.

Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Korut secara praktikal belum dimulai kembali setelah pertemuan puncak kedua di Hanoi yang tidak mendatangkan hasil apapun.

 

Simak pula video pilihan berikut:


Donald Trump dan Kim Jong-un Sempat Bertemu di DMZ

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di zona demiliterisasi Korea (DMZ), Desa Panmunjom pada Minggu (30/6/2019). Ini adalah kali pertama seorang presiden AS menginjakkan kaki di negara tersebut. (AP Photo/Susan Walsh)

Presiden AS Donald Trump sempat bertemu dengan Kim Jong-un pada bulan Juni lalu, yakni di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan (DMZ). Keduanya setuju untuk membuka kembali perundingan.

Utusan AS Stephen Biegun, yang memimpin pembicaraan tingkat kerja dengan Korea Utara, telah berada di Seoul sejak Selasa setelah berhenti di Jepang untuk membahas denuklirisasi Korea Utara.

"Kami siap untuk terlibat segera setelah kami mendengar dari rekan-rekan kami di Korea Utara," kata Biegun, Rabu.

Pernyataan KCNA juga menyebut senjata teknologi tinggi yang diimpor oleh Korea Selatan seperti jet siluman F-35 sebagai "provokasi serius."

Pentagon mengatakan pada Senin, pihaknya menguji coba rudal jelajah yang diluncurkan di darat dengan jangkauan lebih dari 500 kilometer. Tes semacam itu pertama kali sejak Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF).

Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal jarak pendek dalam beberapa pekan terakhir, dengan alasan perlunya memperkuat keamanannya sendiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya