Liputan6.com, Jember- Menyelenggarakan event balap sepeda seperti Tour d’Indonesia ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak elemen yang terlibat agar event berjalan aman dan sukses.
Salah satu elemen penting dalam event balap sepeda jalan raya seperti ini adalah kehadiran Marshal. Maklum, Marshal menjadi penunjuk jalan, pembuka jalan, dan mengamankan lomba.
Advertisement
Dalam Tour d’Indonesia 2019 ada 38 Marshal yang terlibat. Mereka dipimpin oleh Al Ibrahim yang juga sering terlibat dalam event balap sepeda yang lain.
“Tugas kami berat karena mengamankan orang lain, itu sebabnya kami juga harus memikirkan safety sendiri dulu. Istirahat harus cukup dan juga memakai body protector, helm, dan alat keselamatan berkendara yang lain,” ujar Ibrahim, Kamis (22/8/2019) sebelum start etape keempat.
“Tentu kami senang bisa terlibat di event seperti Tour d’Indonesia. Biasanya kami touring dengan biaya sendiri, tetapi sekarang dibayar dan juga berkumpul bareng teman lagi dengan hobi yang sama,” katanya menambahkan.
Penuh Risiko
Meski demikian menjadi Marshal juga penuh risiko. Dalam etape ketiga kemarin ada seorang Marshal yang terjatuh.
“Jalur kemarin memang cukup melelahkan karena treknya hanya lurus saja. Namun tidak ada luka serius,” ujarnya.
“Sebenarnya touring seperti ini durasinya tak lama hanya empat sampai lima jam. Tetapi kita harus fokus sepanjang jalan,” katanya menambahkan.
Advertisement
Etape Tersisa
Etape 4: Jember-Banyuwangi 150km
Etape 5: Gilimanuk-Batur UNESCO Global Geopark 143,6km