Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo tidak sepakat terhadap wacana pembelian mobil baru untuk para menteri. Sebab, kata dia, jabatan seorang menteri tidak lama dan selalu berganti.
"Kalau menurut saya, wacana pembelian mobil menteri atau saya dengar sudah lelang sejumlah ratusan miliar ini kurang tepat. Kurang tepat kenapa? Menteri itu jabatan publik yang tidak lama masa jabatannya," kata Roy Suryo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Advertisement
Menurutnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah tipe pemimpin yang sering melakukan reshuffle kabinet. Maka dari itu, Roy menilai kurang tepat jika ada pengadaan mobil baru untuk menteri.
"Bagi saya sangat tidak worth it untuk membeli mobil baru, lebih baik adalah menggunakan jasa rental, rental atau pemerintah menyewa," ucapnya.
"Toh menteri itu kemudian juga tidak full masa jabatannya, apalagi Pak Jokowi terkenal orang yang efisien, praktis, gitu ya, kadang-kadang kalau tidak cocok dengan orang bisa saja mungkin kinerjanya kurang bagus bisa saja diganti," ujar Roy Suryo menambahkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lebih Hemat
Menurutnya, menteri baru yang mengganti biasanya tidak suka jika harus mendapatkan kendaraan bekas menteri sebelumnya. Maka dari itu, Roy menyarankan menggunakan mobil rental untuk memberikan asas keadilan dan efisiensi.
"Jadi saran saya selagi di tengah kondisi resesi ekonomi ini, lebih baik gunakan mobil rental, rental itu tidak ada biaya perawatan, tidak ada nanti dilelang untuk dijual kembali, lebih efisien dan lebih menghemat biaya," ucapnya.
Advertisement