Liputan6.com, Jakarta - Layanan ojek online Gojek tampaknya bakal segera mengaspal di Malaysia. Pasalnya, pemerintah Malaysia telah memberi persetujuan tentang rencana masuk dan beroperasinya Gojek ke negeri jiran tersebut saat rapat kabinet pada Rabu lalu.
Kendati memberi persetujuan, pemerintah Malaysia mengaku akan meninjau regulasi yang ada sebelum memberikan persetujuan resmi.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, dalam video yang diunggahnya ke Twitter.
Baca Juga
Advertisement
Kehadiran Gojek di Malaysia ini dilakukan setelah startup besutan Nadiem Makarim beroperasi itu di Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Gojek sendiri disebut-sebut sudah berupaya masuk ke Malaysia sejak Januari 2019.
Sementara itu, Menteri Pengembangan Usaha, Mohd Redzuan Yusof mengatakan, nantinya Menteri Pemuda dan Olahraga serta Menteri Transportasi yang akan bertanggung jawab meninjau dan mengembangkan aturan hukum untuk operasional Gojek.
Aturan-aturan tersebut bakal mengatur di mana dan bagaimana layanan ojek motor dapat beroperasi. Selain itu, akan ada poin juga mengenai monopoli pasar di Malaysia.
Selanjutnya, kata Redzuan, para menteri akan melaporkan mengenai hasil tinjauan kepada parlemen Malaysia.
"Kami ingin memastikan, apapun yang kami implementasikan untuk mengembangkan ekonomi agar para pemuda tidak melanggar hukum," kata Redzuan, sebagaimana dikutip dari laman Business Insider Singapura, Kamis (22/8/2019).
Redzuan juga memprediksi, Gojek akan memulai operasi ojek online-nya dua bulan setelah kabinet memberikan persetujuan.
Ia menjelaskan, saat ini Malaysia memiliki sejumlah aturan, misalnya geofencing untuk memantau operasi Gojek di sana. Geofencing memastikan, pengendara tidak naik di jalan tol dan membahayakan dirinya.
Bos Gojek Bertemu PM Malaysia
Keputusan kabinet memberikan persetujuan untuk operasional Gojek ke Malaysia datang dua hari setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq mengorganisir pertemuan antara bos Gojek Nadiem Makarim dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Melalui akun Twitter-nya, Syed Saddiq mengatakan, perkenalan Gojek di Malaysia akan membantu meningkatkan pendapatan para pengemudi ojek, meningkatkan bisnis bagi ribuan UMKM, dan menghadirkan opsi transportasi baru.
Sejumlah warganet Malaysia memberi tanggapan positif akan hal ini. Namun, ada juga warganet yang memikirkan masalah keselamatan jalan.
Advertisement
Diprotes Layanan Taksi
Meski jadi kabar baik bagi sejumlah warganet di Malaysia, persetujuan atas masuknya Gojek juga menimbulkan keberatan dari pendiri Big Blue Taxy Services Shamsubahrin Ismail.
Ia mengatakan, akan menggalang masa untuk protes bila pemerintah memberikan persetujuan.
Dia menyebut, menjadi pengendara ojek online bukanlah opsi karier yang baik bagi anak muda Malaysia. Ismail mengatakan, anak muda Malaysia pantas mendapatkan peluang yang lebih baik.
Sejumlah warganet lainnya di Twitter pun menyoroti, pemerintah Malaysia harusnya fokus menciptakan lapangan kerja dengan gaji yang lebih baik ketimbang memberikan persetujuan atas masuknya Gojek.
Ada juga warganet yang mempertanyakan mengapa sebelumnya Malaysia melarang beroperasinya startup ride-hailing Dego Ride dan kini mengubah aturan untuk Gojek.
(Tin/Ysl)