Liputan6.com, Jakarta Air zamzam adalah suatu keajaiban dunia yang sudah mengalir ribuan tahun tak pernah berhenti dan telah digunakan jutaan manusia setiap bulannya.
Di masa pemerintahan Islam setiap khalifah selalu memperhatikan perawatan dan perbaikan Kakbah. Sumur zamzam pun tak luput dari perhatian mereka.
Advertisement
Hal ini bisa dimaklumi karena air zamzam diyakini oleh setiap peziarah Makkah dan para pendukungnya mengandung banyak manfaat dan berkah.
Pada masa Raja 'Abd al-Azis Al Saud (1346 H) dibuat dua tampungan air zamzam. tampungan pertama di sebelah timur di dekat pintu kubah Zamzam.
Sementara tampungan kedua di samping ruangan al-Aghwat di sebelah selatan sumur zamzam.
"Kedua tampungan ini dibuat dengan dilapisi emas dan menghabiskan biaya sekitar 300 pounds emas. Dengan kedua tampungan ini,Kebutuhan minum para jemaah haji dan umrah menjadi terpenuhi," Tulis Ablah dalam buku Rujukan Haji & Umrah Untuk Wanita.
Pada tahun 1335 H, Raja 'Abd al-Aziz mengambil kebijakan untuk memperluas komplek masjidil haram. Ini dilakukan untuk menampung jumlah jemaah haji yang setiap tahun terus bertambah.
Proyek perluasan yang memakan waktu selama 20 tahun ini tentunya juga mengikutsertakan perbaikan sumur zamzam.
Untuk itu, bangunan yang berada di atas sumur zamzam dibongkar. Sementara bibir direndahkan dan diletakkan di bawah mathaf (tempat khusus untuk tawaf) di dekat garis luar lingkaran tawaf. (Desti Gusrina)
Tonton Video Ini: