Liputan6.com, Edinburgh - Pencuri biasanya memiliki taktik jitu untuk menjual barang curian tanpa ketahuan polisi. Maka tak elak, mereka cenderung akan menjual di situs gelap maupun secara langsung kepada pembeli - tanpa perantara.
Namun pencurian unik terjadi di Skotlandia, salah satu konstituen Inggris Raya. Seorang pencuri bernama Steven Hutton pada 2018 menjual barang curiannya melalui media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Ia diketahui mencuri barang dari sebuah mobil yakni tas tangan, lalu menawarkannya di sebuah halaman Facebook. Kebetulan, sang korban perampokan melihat barang itu, lalu ia memesan dengan transaksi bayar di tempat (COD) seperti dilansir dari laman List Verse, Kamis (22/8/2019).
Alih-alih pembeli yang datang, justru polisi muncul di bibir pintu rumah Hutton. Aparat berhasil menemukan sejumlah barang yang ia curi.
Hutton yang melakukan pencurian unik itu lalu dinyatakan bersalah. Pengadilan menjatuhi sanksi 19 bulan penjara.
KTP Pencuri Ketinggalan di TKP
Kasus pencurian yang unik juga pernah terjadi di New York, Amerika Serikat. Pada 2008, polisi di New York City memburu Cory L. Brown, pelaku perampokan sebuah bank.
Saat pencurian terjadi, Brown mula-mula mengisyaratkan bom akan meledak kecuali jika pihak bank memberinya sejumlah uang. Lalu selanjutnya, ia meneror seorang karyawan bank dengan sebuah gambar pistol. Usaha itu relatif mulus, ia berhasil menggondol US$$ 3.600 dari kejahatannya.
Namun rupanya nasib buruk menguntit. Saat ia berganti pakaian untuk menghindari deteksi; ia meninggalkan dompetnya. Terdapat kartu identitas sejenis KTP di dalamnya.
Tak hanya KTP, polisi juga menemukan kartu jaminan sosial dan kartu identitas lain.
Segera setelah itu pihak bank melaporkan kepada aparat. Pihak kepolisian menyebutnya sebagai tersangka utama dalam kejahatan tersebut.
Advertisement
Pencuri Lain, Tertangkap Gara-Gara Spidol Permanen
Satu lagi insiden di mana pencuri berhasil dibekuk karena hal konyol. Dua pencuri di Iowa, Amerika Serikat mencoba merampok apartemen pada 2009 lalu. Mereka adalah Matthew Allan McNelly dan Joey Lee Miller.
Sebelum melancarkan aksi, keduanya telah menyamar: mencorat-coret wajah dengan spidol hitam agar membuat seperti topeng di muka mereka. Singkat cerita, awalnya kedua maling itu berhasil melakukan misi haram dan melarikan diri.
Segera setelah kasus itu dilaporkan ke polisi, keduanya berhasil tertangkap. Ternyata, sangat mudah membekuk mereka karena garis di seluruh wajah menggunakan spidol permanen.
Saat diinterogasi, rupanya mereka tengah mabuk sebelum melakukan pencurian. Di bawah pengaruh alkohol, mereka kira "penyamaran" dengan spidol itu ide yang bagus.
Simak pula video pilihan berikut:
Advertisement