Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, sejumlah gamer Fortnite menjadi target serangan ransomware yang menyamarkan diri sebagai cheat di dalam gim besutan Epic Games tersebut.
Adapun cheat yang dimaksud memungkinkan pemain dapat membidik lawan lebih akurat dan dapat membantu gamer mengetahui lokasi lawan saat di dalam gim.
Diberi nama Syrk, ransomware yang disamarkan sebagai cheat gim Fortnite ini pertama kali ditemukan oleh tim peneliti keamanan di Cyren Ltd.
Baca Juga
Advertisement
Kode untuk Syrk ini dibuat menggunakan Hidden-Cry, kode ransomware sumber terbuka (open source) yang tersedia secara gratis di GitHub, sebagaimana dikutip dari laman Siliconangle, Jumat (23/8/2019).
Seperti ransomware lainnya, kode ini akan mengenkripsi file dan menuntut korban membayar tebusan bilamana ingin memulihkan file mereka.
Tak tanggung-tanggung, peretas juga bakal dengan sengaja menghapus file korban setiap dua jam hingga waktu pembayaran tebusan yang ditentukan. Karena menggunakan kode berbasis sumber terbuka, sejumlah peneliti keamanan telah menemukan 'kunci' yang dapat memulihkan file korban.
Gamer Fortnite Sering Jadi Korban Penipuan
Dengan jumlah pemain sebanyak 250 juta di berbagai negara di dunia, gamer Fortnite acap kali menjadi target penipuan oleh penjahat siber.
"Menggabungkan malware dan ransomware ke gim memang sebuah hal yang tidak bisa dihindari," ujar Chris Morales, kepala analitik keamanan di perusahaan keamanan siber Vectra AI Inc.
"Aksi ini sebenarnya sudah berlangsung beberapa waktu, gamer adalah target korban yang besar karena sering kali mencari jalan pintas dalam bermain gim."
(Ysl/Why)
Advertisement