Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memastikan kebijakan pemindahan ibu kota negara sudah pasti akan dilakukan. Pemindahan tersebut rencananya akan dimulai pada 2021 mendatang. Rencana pemindahan ibu kota ini kita serius. Itu rencana yang sudah pasti,” ujar Jokowi.
Sedangkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil mengatakan, saat ini pemerintah memang telah mengkaji beberapa wilayah untuk menjadi ibu kota baru. Namun yang hampir pasti jadi lokasi baru ibu kota adalah Kalimantan Timur.
Advertisement
Artikel mengenai pernyataan Menteri Sofyan bahwa ibu kota Indonesia akan pindah di Kalimantan Timur ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat (22/8/2019):
1. Menteri Sofyan Djalil Sebut Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil, menghadiri rapat koordinasi mengenai rancangan undang-undangan Pertanahan. Ditemui usai rapat, Sofyan Djalil sempat menjawab berbagai pertanyaan salah satunya soal rencana pemindahan ibu kota.
Dia mengatakan, saat ini pemerintah memang telah mengkaji beberapa wilayah untuk menjadi ibu kota baru. Namun yang hampir pasti jadi lokasi baru ibu kota adalah Kalimantan Timur.
"Kalimantan timur, tapi lokasi spesifiknya yang belum," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian.
Baca artikel selengkapnya di sini
2. 12 Klub Premier League yang Dimiliki Miliarder
Nama pemilik Chelsea FC Roman Abramovich selama ini dikenal sebagai sosok terkaya di kancah Premier League. Pria Israel itu pun buka satu-satunya miliarder yang menjadi pemilik klub bola di Inggris.
Abramovich juga bukan orang terkaya yang punya klub Premier League. Sosok terkaya adalah miliarder muda asal Uni Emirat Arab, yakni Sheikh Mansour.
Ada cukup banyak kalangan miliarder dari luar Inggris yang memiliki klub di negara itu. Ada miliarder dari China, Mesir, bahkan Thailand.
Baca artikel selengkapnya di sini
Advertisement
3. Harga Emas Tergelincir Dampak Kenaikan Ekuitas
Harga emas turun ke level yang lebih rendah pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan ekuitas.
Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen pada USD 1.501,8 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,24 persen menjadi USD 1.512,1 per ounce.
”(Pelaku pasar) hanya berhati-hati menjelang risalah FOMC; mereka hanya melepas emas, "kata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures.