Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Menguat ke 6.255,59

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (23/8/2019), IHSG menguat 16,35 poin atau 0,26 persen ke level 6.255,59.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Agu 2019, 16:13 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.213.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (23/8/2019), IHSG menguat 16,35 poin atau 0,26 persen ke level 6.255,59. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,3 persen ke posisi 975,25.

Sebanyak 204 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 189 saham melemah dan 148 diam ditempat.

 

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 412.662 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 81,03 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.213.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor melemah dan tujuh sektor menguat. Sektor infrastruktur melemah paling dalam yaitu 0,71 persen. Disusul perkebunan yang melemah 0,38 persen dan sektor perdagangan turun 0,09 persen.

Sedangkan sektor saham yang memimpin penguatan yaitu sektor industri dasar yang melonjak 2,92 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur naik 0,85 persen dan sektor pertambangan naik 0,84 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain YPAS menguat 24,59 persen ke Rp 456 per saham, FIRE naik 16,19 persen ke Rp 2.440 per saham dan ANDI naik 15,38 persen ke Rp 2.250 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain AGRS yang turun 24,85 persen ke Rp 248 per saham, APEX turun 17,19 persen ke Rp 530 per saham dan CANI turun 15,26 persen ke Rp 161 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan terkonsolidasi untuk perdagangan saham Jumat (23/8/2019).

Sejumlah analis menilai, meski Bank Indonesia (BI) telah kembali memangkas suku bunga acuanya menjadi 5,50 persen, gerak indeks belum akan terdongkrak ke teritori positif.

Penyebabnya, pergerakan indeks masih didominasi dari sentimen eksternal, mulai dari ketidakpastian dagang Amerika Serikat (AS)-China hingga isu resesi yang akan menimpa Amerika Serikat.

"Pelemahan lebih disebabkan sentimen global dan indeks belum akan bergerak ke zona hijau meski BI sudah memotong suku bunga acuannya kembali," papar Indosurya Bersinar Sekuritas dalam risetnya hari ini.

Hari ini, tim riset Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan ditransaksikan melemah pada kisaran 6.123-6.372.

Hal senada diutarakan riset Kiwoom Sekuritas. Pihaknya memproyeksi IHSG masih akan berlabuh ke zona merah dalam rentang 6.211-6.266.

Di tengah pelemahan IHSG, Kiwoom Sekuritas menyarankan untuk mengoleksi saham PT Astra International Tbk (ASII), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sedangkan Indosurya Sekuritas lebih menganjurkan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya