Menteri Rini Janji LRT Jabodebek Tak Akan Mati Listrik

Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut sudah belajar dari kasus berhemtinya MRT

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Agu 2019, 17:16 WIB
Menteri BUMN Tinjau Proyek LRT Jabodebek (dok: Tommy Kurnia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut sudah belajar dari kasus berhentinya MRT ketika mati lampu massal pada 4 Agustus lalu. Kejadian itu berujung pada evakuasi massal penumpang di dalam MRT. Hal ini tentunya dijadikan oelajaran demi pengoperasian LRT Jabodebek nantinya.

Kini, Menteri Rini memastikan setiap stasiun LRT memiliki sistem dukungan daya yang kuat agar kereta listrik LRT bisa beroperasi dengan aman. Simulasi-simulasi yang lebih mendalam juga dilakukan pada tahap uji coba untuk mengantisipasi masalah listrik.

"Yang kita ingin lakukan adalah berlapis-lapis support, jadi kalau aliran ini mati, ada aliran backup, kita harapkan minimal ada tiga backup," ujar Rini di Stasiun Cibubur, Jumat (23/8/2019).

Rini berkata tiap stasiun akan memiliki support setidaknya 2,5 megawatt. Total keseluruhan backup listrik adalah 40 megawatt.

"Dengan pengalaman (anjloknya MRT) kemarin, kali ini kita akan ngetes lebih detail, lebih dalam, sehingga backup systemnya itu minimal ada tiga," ucap Rini.

Rini menambahkan tahap pembangunan Stasiun LRT Cibubur juga tinggal mengurus aksesnya yang melewati lahan Kwartir Nasional (Kwarnas). Tahap sudah masuk ke finalisasi mengingat area Kwarnas menjadi tempat naik-turun penumpang.

Khusus Stasiun Cibubur-Cawang, Menteri Rini berharap sudah dapat dinikmati penumpang pada akhir Oktober atau awal November mendatang. Itu bisa terjadi bila uji coba pada September berjalan lancar, baik itu sistem kereta atau kelistrikannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Proyek LRT Jabodebek Tahap I Rampung 64 Persen

Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk melaporkan, progres pembangunan proyek Light Rapid Transit atau LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai sekitar 64 persen.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Adhi Karya (Persero) Tbk Agus Karianto menyampaikan, rute LRT Jabodebek Tahap I itu terdiri dari 3 ruas atau lintas pelayanan. Yang pertama yakni lintas pelayanan Cawang-Cibubur itu 84 persen.

"Kemudian Cawang-Kuningan-Dukuh Atas yang masuk di dalam kota itu 53,87 persen. Yang terakhir Cawang-Bekasi Timur itu 58 persen," ungkap dia saat sesi konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Agus menargetkan, pada akhir Agustus ini perseroan akan mendatangkan kereta LRT bantuan produk milik PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA.

"Insya Allah akhir bulan akan datang dan akan running test. Jadi masih menggunakan jalur yang sudah ada di lintas layanan 1, dari Cibubur sampai ke Ciracas," ujar dia.


Datangkan 4 Rangkaian

Kendaraan melintas di bawah proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Jadwal pengoperasian LRT Jabodebek molor dari target yang pada awalnya direncanakan bisa beroperasi pada 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia pun berharap, nanti secara bertahap sampai dengan akhir tahun ini Adhi Karya bisa mendatangkan 4 rangkaian (trainset) Kereta LRT dari PT INKA.

"Kita harapkan nanti bisa dipakai untuk running test sampai dengan Cawang. Dari Cibubur-Ciracas-Kampung Rambutan-Cawang," sambung dia.

Adapun progres pembangunan proyek LRT Jabodebek Tahap I hingga saat ini disebutnya masih menghadapi kendala utama, yakni berupa proses pembebasan lahan yang ada di depo. Tantangan itu diharapkan bisa tuntas di penghujung September mendatang.

"Pembebasan 11 ha (di depo) progresnya sekarang baru sekitar 70 persen. Sampai akhir September, saya harapkan sudah bisa selesai semua pembebasannya," tukas Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya