Ngeri, Zat Kimia Berbahaya Pernah Ditemukan di 5 Makanan Sehari-Hari Ini

Sejumlah makanan dengan zat berbahaya ini kerap ada di menu sarapan dan makanan ringan yang dikonsumsi sehari-hari.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Agu 2019, 20:40 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Hati-hati dalam memberikan makanan kepada anak-anak Anda. Sebab, bisa saja panganan yang semula dianggap sehat ternyata malah mengandung zat berbahaya.

Sejumlah makanan yang ada di menu sarapan dan makanan ringan yang biasa dibeli anak-anak seperti es krim, menjadi salah satu yang harus diwaspadai.

Berbagai lembaga kesehatan kerap mengimbau setiap orang agar hanya mengonsumsi makanan yang mengandung komposisi sehat dan bergizi seimbang, sesuai kebutuhan serta pola nutrisi masing-masing.

Berikut, 5 zat kimia mengerikan yang terkandung di beberapa makanan sehari-hari, seperti dirangkum dari Cracked.com, Jumat 23/8/2019):


1. Bensin dalam Sereal

Ilustrasi sereal (AFP)

Sejumlah produsen seral menambahkan Butylated hydroxytoluene (BHT) dalam produk mereka.

Karena, zat itu -- yang sejatinya varian pengawet makanan -- mampu membuat warna, rasa, dan aroma pada sebuah produk bertahan lebih lama, bahkan hingga tahunan lamanya.

Ternyata, zat yang sama digunakan oleh beberapa perusahaan minyak komersil sebagai zat aditif. Namun, mereka mencantumkannya dengan nama kode AO-29 -- yang terkandung di dalam cairan hidraulik, minyak turbin, bensin dan bahan bakar jet.


2. Gliserin dalam Saus Es Krim

Ilustrasi Es Krim (pixabay.com)

Beberapa perusahaan rantai makanan (chain-food) biasanya menjual produk es krim sundae coklat dalam menu mereka.

Tapi, siapa sangka jika saus coklat pada es krim sundae itu ternyata mengandung komposisi gliserin di dalamnya.

Gliserin digunakan untuk mengentalkan beberapa makanan cair yang memang sengaja dikentalkan, seperti saus coklat pada es krim sundae.

Zat yang sama juga ditemukan pada sabun mandi dan cairan untuk memumifikasi/mengawetkan mayat.


3. Zat Pemicu Kanker dalam Pewarna Merah Makanan

Ilustrasi permen (iStockphoto)

Erythrosine atau dikenal dengan nama kode Red No.3 adalah zat pewarna yang memberikan efek kemerahan pada makanan.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, zat itu diizinkan untuk digunakan sebagai pewarna makanan.

Namun, tahukah Anda, ternyata BPOM Amerika Serikat justru melarang penggunaan Erythrosine dalam produk kosmetik.

Selain itu, sebuah penelitian pernah menyebut bahwa zat itu mampu menimbulkan kanker pada tikus laboratorium.

Masih mau mengonsumsi makanan yang mengandung zat itu?

 


4. Sodium bisulfit dalam Keripik Kentang Kemasan

Ilustrasi Keripik Kentang (iStockphoto)​

Beberapa produsen menambahkan zat kimia Sodium bisulfit dalam keripik kentang kemasan mereka.

Zat itu merupakan bahan pengawet supaya keripik kentang bisa bertahan lama hingga beberapa tahun lamanya.

Ternyata, zat yang sama juga menjadi komposisi dalam beberapa produk pembersih. Namun, produsen produk pembersih mencantumkannya dengan kode E222.

Seperti kebanyakan zat pengawet pada umumnya, terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan dengan Sodium bisulfit akan memberikan dampak kesehatan yang tak baik bagi tubuh Anda.


5. Arsenik dalam Jus Buah Kemasan

Ilustraasi foto Liputan 6

Arsenik adalah zat kimia yang kerap digunakan sebagai insektisida oleh para petani buah. Zat itu disemprot oleh para petani di kebun untuk mencegah hama serangga merusak buah-buahan mereka.

Namun, tahukah Anda jika ternyata arsenik bisa bertahan lama dan sulit hilang, bahkan hingga buah tersebut sudah diproses menjadi minuman kemasan?

Sebuah penelitian di Amerika Serikat telah membuktikan hal tersebut. Riset itu menunjukkan bahwa sekitar 10 persen jus kemasan yang dijual di AS mengandung arsenik dengan kadar yang cukup mengkhawatirkan -- jika dikonsumsi terlalu banyak. .

Sejatinya bagi manusia, arsenik adalah racun mematikan. Dalam kadar yang cukup, arsenik bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, bahkan, kematian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya